JAKARTA - Kementerian Sekretaris Negara kembali menyelenggarakan pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan di Galeri Nasional. Pameran ini merupakan yang kedua kalinya setelah dimulai pada 2016 lalu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hadir untuk membuka pameran bertema ‘Senandung Ibu Pertiwi’ yang dibuka selama 2-30 Agustus 2017 tersebut. "Ini adalah harta-harta yang tidak ternilai yang sebagian besar ada di istana. Patut diketahui bahwa Bung Karno lah yang mempelopori begitu banyak lukisan-lukisan yang sangat bermutu dan sangat berharga," kata JK di Galeri Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Ada sebanyak 48 lukisan dari 41 perupa yang ditampilkan dalam pameran ini, dari abad 19 dan 20. Adapun lukisan tertua berusia 154 tahun berjudul ‘Harimau Minum’ karya Raden Saleh. Pameran ini merupakan rangkaian acara peringatan bulan kemerdekaan Indonesia ke-72. Hadir dalam acara pembukaan ini, Menko Polhukam Wiranto, Mendikbud Muhadjir Effendy, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto mewakili Megawati Soekarnoputri dan sejumlah pimpinan lembaga negara lain, beserta para duta besar dan seniman.
Muhadjir Effendy dalam laporannya menjelaskan, penyelenggaraan acara bertujuan untuk membuka akses apresiasi seni milik istana kepada masyarakat luas. "Judul pameran kali ini adalah Senandung Ibu Pertiwi, yang bisa dimaknai tanah air tempat kita dilahirkan dan tempat kita berkarya bersama. Tujuannya agar masyarakat bisa menikmati karya seni kita di masa lalu, dan sebagai wujud Kemesesneg atas pemeliharaan karya seni unggulan," ujar Muhadjir.
Kegiatan pameran terdiri atas workshop melukis tas kanvas betsama komunitas difabel, diskusi seni ‘Menjaga Ibu Pertiwi’, lomba lukis kolektif tingkat nasional, workshop menjadi apresiator seni, dan tur galeri. "Saya mengundang masyarakat luas khususnya Jakarta dan sekitarnya untuk meluangkan waktu bersama keluarga untuk mengunjungi pameran ini," tutur Muhadjir.
(Ranto Rajagukguk)