JAKARTA - Brigadir Slamet (36), salah satu Anggota Kepolisian Perairan (Polair) yang mengalami pengeroyokan di depan Hotel Harris, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Minggu 6 Agustus 2017, ternyata juga kehilangan sepucuk senjata apinya yang dibawa kala bertugas.
Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur Rahayu mengatakan, berdasarkan pengakuan dari Brigadir Slamet ia kehilangan senjata api organik Polri jenis HS 9 No H 173908. Namun, ia belum bisa memastikan perihal yang sebenarnya, karena sedang dalam proses penyelidikan.
(Baca Juga: Sadis! Satu Polisi Dianiaya Orang Tak Dikenal di Jakarta Pusat)
"Pengakuan dari pak Slamet menjelaskan gitu. Kita sedang cek apa benar Pak Selamet ini pegang senpi atau tidak. Kan semua anggota polisi yang megang senpi harus dites," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Senin (7/8/2017).
Ia menambahkan, dirinya juga belum bisa mengetahui Slamet dianiaya oleh berapa orang. Karena Brigadir Slamet selaku korban masih dalam pemulihan usai peristiwa nahas menimpa dirinya.
"Nah itu masih kita lidik karena kemarin belum bisa ditanya keterangannya," imbuhnya.
Ketika ditanyai ihwal apa yang dilakukan Brigadir Slamet di tempat kejadian perkara (TKP), dirinya juga tak bisa menjelaskan lebih rinci. Sebab, kata dia, yang terpenting itu adalah menyelamatkan kondisi korban terlebih dahulu.
(Baca Juga: Astaga! Brigadir Slamet Dikeroyok OTK di Jakpus, Polisi Periksa 3 Saksi)
"Nah itu dia belom konfirmasi soal itu. Kan yang utama kita selametin korban dulu," tukasnya.
Sekedar diketahui, peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu 6 Agustus 2017 sekira pukul 03.30 WIB. Akibat dari kejadian itu ia mengalami luka robek pada pelipis kiri.
(Khafid Mardiyansyah)