Perwakilan AS Sebut Tangkal Ancaman Korut Jadi Prioritas Utama Trump

Emirald Julio, Jurnalis
Rabu 23 Agustus 2017 01:09 WIB
Foto Duta Besar Amerika Serikat dalam Pelucutan Senjata, Robert Wood (Foto: Reuters)
Share :

JENEWA – Perwakilan tetap Amerika Serikat (AS) di PBB mengklaim bahwa prioritas Presiden Donald Trump saat ini adalah menangkal ancaman Korea Utara (Korut). Ia juga menyatakan, Negeri Paman Sam siap untuk menggunakan “kapabilitasnya” untuk melindungi diri dan sekutunya.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (23/8/2017) Duta Besar Robert Wood membuka suara di Konferensi Pelucutan dan mengatakan bahwa langkah dialog masih tetap terbuka untuk Pyongyang. Namun ia menegaskan, Amerika Serikat tidak terpengaruh dalam mempertahankan diri terhadap ancaman Korea Utara.

“Rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara menjadi ancaman serius bagi seluruh dunia. Uji coba ICBM (rudal balistik antar benua) merupakan contoh lain dari tindakan sembrono berbahaya dari Korea Utara yang mendestabilisasi wilayah dan sekitarnya,” ujar Wood.

Wood mengatakan bahwa Korea Utara sebelumnya secara terbuka melancarkan serangan rudal yang ditujukan untuk menghantam kota-kota di Amerika Serikat. Pernyataan Wood ini disinyalir merujuk kepada ancaman Korea Utara beberapa waktu yang lalu di mana Pyongyang mengklaim berencana menyerang Guam.

Ancaman itu muncul setelah Trump mengeluarkan pernyataan keras terhadap Korea Utara dengan mengatakan Pyongyang akan menghadapi “api dan kemarahan” jika terus mengancam Amerika Serikat.

“Prioritas utama presiden saya tetap untuk melindungi tanah air, wilayah AS dan sekutu kami dalam melawan agresi Korea Utara. Kami tetap siap untuk menggunakan berbagai kemampuan yang ada sehubungan dengan ancaman yang terus meningkat dari Korea Utara,” tambah Wood.

Reuters mewartakan pada konferensi tersebut ternyata delegasi Korea Utara, Ju Yong Chol, turun hadir. Namun ia tidak memberikan komentarnya ketika mendengar pernyataan dari Wood.

Pernyataan ini dikeluarkan ketika Semenanjung Korea kembali memanas usai Korea Utara mengeluarkan video ancaman serangan ke Guam. Video itu merupakan respons atas latihan gabungan militer Amerika Serikat dan Korea Selatan yang digelar pada pekan ini.

Kantor berita Korut, KCNA menyebut latgab tersebut telah menciptakan situasi “perang tiruan”di Semenanjung Korea.

“Akan menjadi penilaian yang salah jika AS berpikir bahwa Pyongyang akan ‘duduk nyaman tanpa melakukan apapun’ terkait latgab tersebut,” demikian pernyataan dari juru bicara militer Korut yang dikutip KCNA.

(Emirald Julio)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya