Waduh! BMKG Catat Aktivitas Seismik Tak Lazim Berpusat di Korut

Putri Ainur Islam, Jurnalis
Minggu 03 September 2017 14:55 WIB
Kim Jong-un saat mengawasi uji coba rudal nuklir. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) jejaring gempa bumi, mencatat aktivitas seismik yang tak lazim, pada Minggu (3/9/2017), pukul 10.30 WIB. Sebanyak 166 sensor seismik yang digunakan BMKG dalam menganalisis parameter kegempaan menunjukkan adanya sebuah pusat gempa dengan kekuatan M=6,2 terletak pada koordinat 41,29 LU dan 128,94 dengan kedalaman 1 km tepatnya di wilayah Korea Utara (Korut).

Tidak hanya BMKG, sejumlah lembaga pemantau gempa bumi dunia lainnya seperti Amerika Serikat (USGS), Jerman (GFZ), dan Eropa (EMSC) mencatat aktivitas seismik yang tak lazim ini. Mereka juga mengklaim bahwa menemukan aktivitas seismik tak lazim yang berpusat di Korea utara. Hasil perhitungan USGS menunjukkan kekuatan mencapai M=6,3 sementara GFZ M=6,0 dan EMSC M=5,9.

Berdasarkan karakteristik rekaman seismogramnya diketahui bahwa gelombang seismik yang terekam diperkirakan bersumber dari sebuah ledakan besar di kedalaman dangkal. Karakteristik tersebut didasarkan pada kesamaan pola dari sebagian besar rekaman gelombang seismik yang menunjukkan gerakan awal berupa kompresi.

Data seismik yang terekam di BMKG menunjukkan adanya compressional source dengan amplitudo gelombang P relatif lebih besar dari gelombang S-nya.

“Berdasarkan data seismik tersebut, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi sebuah aktivitas ledakan besar di bawah permukaan. Namun, zona ini secara tektonik bukan zona sumber gempa,” ungkap Dr. Daryono, M,Si, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG.

Selain itu, peta shake map juga menunjukkan bahwa dampak ledakan tersebut menimbulkan guncangan cukup kuat hinga skala intensitas VI MMI di Kota Cho Dong, Soman, dan Nampyo Dong yang lokasinya paling dekat pusat ledakan.

Dalam website resmi USGS menyebutkan bahwa pusat ledakan terletak pada lokasi ujicoba ledakan nuklir terdahulu. Untuk memastikan jenis sumber ledakan yang sesungguhnya perlu kajian komprehensif lebih lanjut.

Guncangan ini diperkirakan dapat menimbulkan kerusakan ringan seperti retakan pada bangunan tembok sederhana. (pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya