Mantap! Protes Keras Soal Rohingya, Malaysia Panggil Dubes Myanmar

Emirald Julio, Jurnalis
Selasa 05 September 2017 19:16 WIB
Foto Kementerian Luar Negeri Malaysia (Foto: Wikimedia)
Share :

KUALA LUMPUR – Kecaman tegas atas kekerasan kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, datang dari penjuru dunia. Bahkan, hari ini Pemerintah Malaysia memanggil Duta Besar Myanmar untuk Malaysia, U Zaw Myint.

Pemanggilan itu ditujukan untuk menyampaikan keprihatinan Malaysia terhadap kekerasan di wilayah Rakhine terhadap warga etnis Rohingya. Sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa (5/9/2017) Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman, menegaskan bahwa insiden yang baru-baru ini terjadi menunjukkan bagaimana Pemerintah Myanmar memberikan responsnya terhadap nasib warga etnis Rohingya. Aman menyebut walau ada kemajuan, itu pun hanya sedikit dilakukan oleh Pemerintah Myanmar dalam mencari solusi damai di Rakhine.

BACA JUGA: Salut! Sudah Sepekan Indonesia Berdiplomasi Hentikan Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya

BACA JUGA: Keras! OKI Kutuk Kekejaman Terhadap Etnis Rohingya di Myanmar

“Dengan perkembangan ini, Malaysia percaya bahwa masalah kekerasan dan diskriminasi yang terus berlanjut terhadap warga Rohingya harus diangkat ke forum internasional yang lebih tinggi,” ujar Anifah melalui pernyataannya.

Bukan hanya Malaysia, negara-negara dengan mayoritas Muslim pun menyuarakan kegeramannya terhadap Myanmar. Indonesia, Pakistan, Indonesia hingga Bangladesh menyerukan agar pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, dapat menghentikan kekerasan yang menimpa warga etnis Rohingya.

BACA JUGA: Indonesia Akan Bawa Konflik Rohingya ke KTT OKI dan Sidang Umum PBB

BACA JUGA: Tragedi Pembantaian Etnis Rohingya, Din Syamsuddin: OKI dan ASEAN Harus Adakan Sidang Darurat Tekan Myanmar

“Sebagai peraih Nobel yang membela prinsip-prinsip hak asasi manusia, masyarakat internasional telah menaruh harapan tinggi pada Daw Aung San Suu Kyi untuk mencapai perdamaian dan rekonsiliasi di Myanmar. Ini adalah harapan Malaysia bahwa ia dapat segera memenuhi harapan tersebut segera,” tambah Anifah.

Selain pemanggilan tersebut, Kementerian Luar Negeri Malaysia juga mengeluarkan kebijakan baru terkait Myanmar. Pada kebijakan baru tersebut, Negeri Jiran mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel advisory yang meminta warga Malaysia untuk menunda semua perjalanan yang dianggap tidak penting ke Rakhine. Kementerian Luar Negeri Malaysia juga meminta semua warga Negeri Jiran di Myanmar untuk mengambil langkah pencegahan serta menyadari situasi keamanan di sana terkait kekerasan di Rakhine.

Tidak hanya menyerukan langsung ke Myanmar, Menteri Luar Negeri Malaysia juga dilaporkan menghubungi Iran dan Turki. Kontak itu dilakukan Anifah guna mengajak kedua negara untuk mengajukan proposal pengadaan pertemuan khusus yang berfokus membahas nasib Rohingya dalam forum Organisasi Negara-Negara Islam (OKI).

(Emirald Julio)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya