Lalu ibunya mendengar dan berbisik kepada Uwais. "Uwais, sudahlah. Mintalah kepada Tuhanmu. Ampunan untuk dirimu dan surga untukmu." Uwais menjawab, "Wallahi wahai ibu, Allah ampunkan ibu, Allah masukkan ibu ke surga, cukup untukku. Ridomu yang kubutuhkan wahai ibu."
Hal inilah yang membuat hidup Uwais al Qarni sangat mulia dan namanya sangat dikenal di langit. Hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan khalifah Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib memintakan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui Uwais al Qarni. "Hai Umar dan Ali jika kalian bertemu Uwais al Qarni dari Suku Qarn di Yaman maka mohonlah kepada dia agar beristigfar untuk kalian berdua."
Mulai saat itu, setiap datang masa haji, Umar memberhentikan rombongan yang datang dan menanyakan keberadaan Uwais al Qarni yang bahkan belum pernah bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Umar bertahun-tahun melakukannya, tapi belum bertemu juga. Hingga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar Assidiq radhiyallahu ‘anhu wafat serta 10 tahun kepemimpinannya, Umar belum juga bertemu.
Lalu petunjuk datang, ada yang mengatakan mengenal Uwais dan menyebut tahun ini berhaji. Umar dengan setia menantinya sampai dilihat ada pemuda dengan baju lusuh datang sambil menggembala kambing. Lalu ditanya, "Apa kau kenal Uwais? Dari Suku Qarn, Yaman. Saya ingin bertemu."
"Kenapa Anda ingin bertemu Uwais? Saya Uwais. Nama saya Uwais." Kemudian Umar balik bertanya untuk memastikan, "Apa kau pernah kena penyakit kulit? Dan kau minta doa kepada Allah, dan Allah sembuhkan? Ada sisa seperti koin dirham di tubuh?"