OKEZONE STORY: Sweating Sickness Penyakit Misterius yang Buat Raja Inggris Ketakutan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 25 September 2017 08:01 WIB
Raja Inggris Henry VIII dalam lukisan. (Foto: Reuters)
Share :

KETAKUTAN pada sebuah penyakit misterius membuat Raja Inggris, Henry VIII tidur di ranjang yang berbeda setiap malamnya. Pada 1528, sebuah penyakit demam yang dinamakan dengan sweating sickness adalah sebuah wabah yang membuat sang raja ketakutan.

Meski saat ini nyaris terlupakan, para peneliti masih memiliki ketertarikan besar pada penyakit misterius yang telah beberapa kali melanda Eropa selama zaman Tudor. Bermula pada 1485, lima wabah sweating sickness telah melanda Inggris, Jerman dan beberapa negara lainnya. Namun, asal usul bahkan identitas penyakit itu masih samar.

Ada alasan yang bagus untuk takut pada sweating sickness. Penyakit itu menjangkiti tanpa ada peringatan dan sepertinya tidak bisa dicegah. Penderitanya akan merasakan kecemasan yang muncul tiba-tiba, disusul dengan sakit kepala, nyeri pada leher, rasa lemas dan keringat dingin yang muncul di seluruh tubuh, demam, jantung berdebar dan diikuti dengan dehidrasi. Dalam waktu 3 sampai 18 jam, 30 sampai 50 persen penderita sweating sickness sudah meninggal.   

Tidak jelas siapa yang pertama kali terjangkit penyakit misterius tersebut, namun beberapa sejarawan meyakini bahwa sweating sickness dibawa ke Inggris oleh tentara bayaran yang dipekerjakan Henry untuk merebut tahta Inggris untuknya dan anaknya. Langkah kontroversial itu berhasil mengakhiri Perang Mawar pada 1487, tetapi menimbulkan pertanyaan tentang klaim sah Henry VII atas takhta Inggris dan apakah tentara asing yang dibawanya ke Inggris bertanggungjawab atas penyebaran sweating sickness yang bertahan hingga hari ini.

Terlepas dari siapa yang membawa penyakit itu, sweating sickness  menjadi wabah regional. Di masa di mana ilmu medis belum maju seperti saat ini, orang-orang tidak mengetahui apakah sweating sickness akan menyerang atau bagaimana penyakit itu akan menyebar.

Dilansir History, Senin (25/9/2017), penyebaran sweating sickness  yang tampaknya lebih banyak menyerang kaum bangsawan yang kaya di Inggris dimanfaatkan oleh John Kays, seorang dokter Inggris. Dengan menggunakan nama Johannus Caius, Kay mulai mengobati para bangsawan kaya yang seperti juga Raja Henry VIII, ketakutan terhadap pada wabah misterius tersebut.

Dia bahkan menulis buku mengenai sweating sickness dan menyarankan orang-orang untuk menghindari kabut jahat, buah yang busuk serta melakukan latihan. Ia merekomendasikan agar orang-orang yang menderita penyakit mengonsumsi ramuan herbal, berkeringat sebanyak mungkin dan menghindari pergi ke luar rumah. Meski saran itu tidak ampuh dan para pasien Kays tetap meninggal karena sweating sickness, penyakit itu telah membuat Kays kaya raya.   

Dampak penyakit itu sangat dirasakan oleh Kerajaan Inggris, terutama Henry VIII yang terus ketakutan akan sweating sickness sampai akhir pemerintahannya. Anggota kabinetnya, termasuk penasihat Henry, Kardinal Wolsey yang berhasil selamat setelah beberapa kali terjangkit. Kakak Henry, Arthur juga diduga meninggal dunia karena penyakit itu.

Wabah sweating sickness berhenti secepat munculnya. Epidemi terakhir terjadi pada tahun 1551. Sekira 150 tahun kemudian, varian serupa yang disebut Picardy Sweat muncul di Prancis, namun tidak ada kesamaan yang muncul kembali.

Hal ini membuat para peneliti modern kesulitan untuk mempelajari sweating sickness. Mereka terpaksa bergantung pada keterangan yang diberikan pada saat itu dan informasi kesehatan masyarakat yang masih primitif untuk merekonstruksi epidemi sweating sickness.

Meski diketahui bahwa ribuan orang meninggal akibat penyakit tersebut, jumlah pastinya tidak diketahui karena catatan yang tidak lengkap. Masih belum diketahui apa sebenarnya yang menyebabkan sweating sickness. Beberapa peneliti menduga penyakit itu disebabkan oleh semacam hantavirus, sementara yang lain menduga bahwa penyakit itu semacam flu atau keracunan makanan.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya