Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

LB Moerdani Jenderal TNI yang Berani Memata-matai M Jusuf demi Soeharto

M Atik Fajardin , Jurnalis-Jum'at, 31 Mei 2024 |16:05 WIB
LB Moerdani Jenderal TNI yang Berani Memata-matai M Jusuf demi Soeharto
Benny Moerdani. (Foto: Ist/Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Soeharto dipilih kembali menjadi Presiden RI pada 1978 dan Jenderal M Yusuf diangkat menjadi Panglima ABRI menggantikan Jenderal Maraden Panggabean.

Sementara itu Ketua G-I Hankam/Asintel ABRI kala itu yang dijabat Letjen Leonardus Benyamin Moerdani atau LB Benny Moerdani, diisukan memata-matai dan melaporkan kepopuleran Jenderal M Yusuf kepada Soeharto.

Ini kemudian memunculkan ketidaksenangan Soeharto terhadap Jenderal Yusuf. Benny Moedani juga melaporkan tindak tanduk Jenderal M Yusuf kepada Soeharto, yang menyebutkan bahwa Yusuf menggalang kekuatan internal untuk menjadi Presiden RI.

 BACA JUGA:

Selama masa jabatan Jenderal M Yusuf memang banyak beredar isu. Misalnya, untuk mencari popularitas di kalangan para perwira, M Yusuf memberikan kenaikan pangkat langsung di lapangan bagi perwira yang berprestasi, seperti di Timor Timur dan Irian Jaya (Papua).

Isu lain menyebutkan bahwa semua komandan setingkat Letkol dapat langsung masuk ke Sekolah Staf dan Komando (Sesko).

Puncak konflik antara Jenderal M Yusuf dengan Letjen Benny Moerdani terjadi ketika pada 30 Maret 1981, Jenderal M Yusuf melakukan Commanders Call ABRI di Ambon. Dalam acara tersebut, Letjen Benny Moerdani tidak ikut ke Ambon.

 BACA JUGA:

Bertepatan dengan acara tersebut, terjadi peristiwa pembajakan pesawat Garuda Woyla di Bangkok. Sementara Letjen Benny Moerdani langsung mengatasi pembajakan ini sendiri tanpa kendali Jenderal M Yusuf.

Menurut kalangan internal ABRI, Letjen Benny Moerdani sebagai Asinel dan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) sengaja menggalang kekuatan ekstrim Islam untuk melakukan aksi pembajakan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement