Mengunjungi Museum G30S/PKI, Saksi Gugurnya Pahlawan Revolusi

, Jurnalis
Sabtu 30 September 2017 16:36 WIB
Museum Ahmad Yani (Foto: Antarafoto)
Share :

Ruangan yang ada antara lain ruang tunggu, ruang ajudan, ruang santai, ruang khusus, ruang makan, ruang tidur, ruang kamar tidur putra/putri, ruang dokumentasi foto, dan juga ruang pahlawan revolusi.

Setelah melewati beberapa kamar yang dulu digunakan Ahmad Yani dan anak-anaknya, ada lorong yang dulu merupakan tempat Jenderal Ahmad Yani diseret keluar rumah, ke arah taman belakang.

Di samping rumah ada ruangan untuk mobil yang digunakan Jenderal Ahmad Yani. Di bagian atas ada aula yang biasa digunakan untuk pemutaran video film Penumpasan G30S/PKI.

Selanjutnya, di depan rumah ada taman dan patung sang Jenderal dengan bendera Merah Putih. Menurut wikipedia, rumah tersebut dibangun sekitar tahun 1930 - 1940 pada saat pengembangan wilayah Menteng dan Gondangdia, semula gedung ini dipergunakan sebagai rumah tinggal pejabat maskapai swasta Belanda/Eropa

Pada tahun 1950-an dikelola oleh Dinas Perumahan Tentara, kemudian dihuni oleh Letjen Ahmad Yani sebagai perwira tinggi TNI AD dengan jabatan terakhir Menteri/Panglima Angkatan Darat RI.

Komplek Monumen Pancasila Sakti pada hari yang sama, Selasa (19/9) kami juga berkunjung ke komplek Monumen Pancasila Sakti. Beberapa petugas terlihat sibuk mengecat tembok dan beberapa petugas dinas kebersihan memotong rumput. Ada juga petugas pemadam kebakaran yang sedang menyiram tanaman.

"Kami dari dinas pemadam kebakaran menyiram lapangan yang kering karena kemarau akhir - akhir bulan ini, pengerjaan ini kami lakukan sudah hampir sebulan dan akan selesai pada H-1 upacara," kata Supana salah satu komandan regu pemadam kebakaran sektor TMII Jakarta Timur.

Dia menjelaskan ada lima personel yang bertugas dengan satu mobil pompa air. Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 hektar, terdiri dari Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), Sumur Tua tempat membuang jenazah 7 Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan Pahlawan Revolusi dan Museum Paseban.

Saat pertama masuk Museum Pengkhianatan PKI pengunjung disambut koleksi foto pemberontakan PKI, pengangkatan jenazah 7 Pahlawan Revolusi, dan beberapa diorama pemberontakan PKI di Indonesia.

Di Rumah Penyiksaan, terdapat diorama penyiksaan tujuh Pahlawan Revolusi. Tempat tersebut awalnya adalah sekolah. Pos Komando adalah tempat milik warga yang dipakai gerakan G/30S/PKI untuk merencanakan penculikan terhadap tujuh Pahlawan Revolusi.

Dapur Umum adalah rumah warga yang tanpa izin pemiliknya dijadikan tempat logistik anggota gerakan tersebut.

Museum Paseban, diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981 berisi tidak kurang dari sembilan diorama, antara lain penculikan Letjen TNI Ahmad Yani, pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi, dan Proses lahirnya Supersemar.

Terdapat Ruang Relik berisi pakaian yang dikenakan para korban saat diculik, serta hasil visum dari dokter. Ada juga alat bantu pernafasan yang dikenakan tim evaluasi jenazah dari dalam sumur.

Di kompleks itu juga ada ruang teater yang memutar rekaman bersejarah pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi hingga pemakaman ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya