JAKARTA - Beredar kabar Fraksi Partai Golkar telah menunjuk Azis Syamsudin sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Informasi ini disampaikan Koordinator Generasi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia dalam keterangan resmi yang diterima Okezone, Sabtu (9/12/2017). Ia menjelaskan pertemuan tidak dihadiri semua fraksi yang ada di DPR.
"Pertemuan yang kemudian cuma dihadiri oleh Arsul Sani dari F-PPP dan Cucun dari F-PKB dan Sekjen DPR RI, ternyata untuk menyampaikan pengunduran diri Setya Novanto dari Ketua DPR dan memaksakan untuk segera dilakukannya Rapat Paripurna untuk mengesahkan Aziz sebagai Ketua DPR berdasarkan surat dari Setya Novanto," tutur Doli.
Baca Juga: MKD Kebut Penuntasan Perkara Etik Setya Novanto
Ia mempertanyakan adanya informasi ini. Bila benar, ia merasa adanya oknum politisi Golkar yang telah mempermalukan bahkan melecehkan Golkar dan DPR. Menurut Doli mereka telah berusaha menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.
(Foto Antara)
Doli mengatakan meski jabatan Ketua DPR RI saat ini adalah haknya Fraksi Partai Golkar, bukan berarti DPR harus mengikuti arahan Novanto. Sehingga, Doli menyimpulkan yang telah dilakukan Ketua Fraksi Partai Golkar Robert J Kardinal dan Azis Syamsudin telah melampaui kewenangannya.
"Fraksi sebagai kepanjangan tangan DPP tidak boleh mengambil alih kewenangannya," terang Doli.
"Manuver-manuver yang melanggar aturan partai seperti itu akan sering terjadi," lanjutnya.
(Aziz Syamsuddin. Foto Okezone)
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Partai Golkar Roem Kono mengaku belum mengetahui kebenaran dari adanya pertemuan tersebut.
"Itu saya belum dengar. Saya baru baca ada pertemuan dan saya kira pertemuan itu antara mereka bincang bincang saya belum tahu," jelas Roem saat ditemui di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat.
Simak Juga: Ketua DPR Pengganti Setnov Harus Muda dan Berintegritas
Meski begitu, Roem Kono mengatakan dirinya telah mendapatkan informasi bila terdapat surat yang menjelaskan bahwa Setya Novamto telah mengundurkan diri dari Ketua DPR dan menunjuk Azis Syamsudin sebagai penggantinya.
"Tapi memang sudah ada pemberitahuan secara tidak resmi bahwa memang betul bahwa ada surat putusan dari Ketua Umum Setya Novanto menunjuk saudara Aziz," tukasnya.