Sandiaga Pastikan KJP Plus untuk Warga DKI Sedang Finalisasi

Harits Tryan Akhmad, Jurnalis
Senin 15 Januari 2018 15:28 WIB
Sandiaga Uno (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan bahwa mengenai program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus saat ini sedang dalam proses proses finalisasi. Proses itu kata Sandiaga untuk meng-cover beberapa kebutuhan khusus penerima KJP yang tidak terlayani, salah satunya yakni kebutuhan pangan.

“Ini lagi difinalisasi prosesnya bagaimana. Karena memang ada beberapa kebutuhan khusus penerima KJP yang tidak bisa dilayani oleh KJP yang sekarang. Makanya kita perluas jadi KJP Plus,” ucap Sandiaga di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).

 (Baca: Soal Anggaran KJP Plus Rp4,1 Triliun dan Aspek Keberpihakannya, Ini Penjelasan Wagub Sandi)

Politisi Gerindra itu mengatakan bahwa Kartu Jakarta Pintar dahulu belum ada perubahan mengenai pengadaan pangan. Ia pun menyebut hal tersebut sebetulnya sangat ditunggu masyarakat, sehingga dalam KJP Plus ini akan lebih mengenai sasaran.

“Untuk KJP plus sendiri kita akan perluas manfaatnya untuk lebih tepat sasaran,” papar Sandi.

Selain itu, Sandi juga menjelaskan mengapa saat ini KJP sedang ditarik, hal itu dikarenakan faktor biaya transportasi dan sarapan pagi siswa yang tidak disediakan.

“Banyak sekali kalau kita lihat di bawah untuk ongkos makan, anaknya berangkat sekolah kan harus sarapan. Itu kadang-kadang mereka terkendala,” jelasnya.

 (baca juga: Ancol Gratiskan Satu Pendamping Anak SD dan SMP Penerima KJP Plus)

Sebelumnya, Sandiaga menjelaskan tentang alokasi anggaran Rp4,1 triliun untuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang akan dibagikan kepada warga. Kemudian diterangkan pula dalam program KJP Plus tersebut memiliki aspek keberpihakan.

"Aspek keberpihakan ini terkait pendidikan yang tuntas berkualitas serta pendidikan yang merata di seluruh Jakarta," ujar Sandi kepada wartawan 4 November 2016 lalu.

Menurut dia, dengan adanya aspek keberpihkan itu program KJP Plus bakal mendapat hasil yang jelas. Di mana programnya itu harus ada aspek keberpihakan, terutama dari spesifikasi wilayahnya.

"Kita lihat Jakarta itu angka partisipasi murninya masih sangat rendah. Salah satunya di Kepulauan Seribu," tutur Sandi.

 

(Ulung Tranggana)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya