(Baca juga: BMKG: Gerhana Bulan Tak Ada Kaitannya dengan Gempa Bumi)
Menurut Sunardi, teleskop tersebut dibuat secara otodidak. Lulusan SMKN 1 Cirebon ini sudah mulai membuat teleskop tersebut sejak 2015. Teleskop tersebut mampu melihat bulan, gugus bintang, dan galaksi Andromeda.
Untuk lebih jelasnya, ia mengajak masyarakat memanfaatkan teleskop buatan itu pada Rabu malam ini.
“Hasilnya, enggak kalah dengan teleskop asli yang harganya di bawah Rp3 juta. Karena dibuat dari sejumlah barang berkas, teleskop tersebut pun lebih murah hanya Rp500 ribu sampai Rp1 juta untuk per unitnya,” pungkasnya.
(Awaludin)