"Saya baru pulang dari konsolidasi di NTT selama tiga hari, dan selama saya di NTT, Marianus Sae kelilling ke kampung-kampung dengan trail, dan tidak pernah sekalipun hadir dalam acara konsolidasi tersebut," ungkapnya.
Dia melanjutkan, partainya berulang kali mengingatkan secara tegas bahwa siapa pun yang melakukan tindak pidana korupsi akan dipecat. Tapi, masih saja terjadi pelanggaran.
"Banyak yang mengambil jalan pintas korupsi untuk membiaya pilkada langsung. PDIP selalu mengedepankan strategi gotong royong seluruh mesin politik partai dengan harapan biaya politik bisa ditekan, dan meringankan beban calon. Namun, hal tersebut tetap saja terjadi," ungkapnya.
Hasto menegaskan bahwa partainya tidak pernah bosan mengingatkan agar kekuasaan harus diabdikan untuk rakyat, tidak boleh dipakai untuk korupsi. Dengan pencabutan dukungan terhadap Marianus Sae, maka Emiliana Nomleni menjadi representasi PDIP, mengingat berdasarkan ketentuan undang-undang, penggantian pencalonan Marianus Sae sudah tidak bisa dilakukan.
(Hantoro)