MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA – Ulah oknum Jakmania –suporter Persija Jakarta- jadi sorotan setelah menganiaya Ahmad Siroj, anak Menteri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan mengeroyok pengendara mobil di Jakarta Selatan. Polisi diminta menindak tegas pelaku agar kasus serupa tak terulang.
"Prinsipnya adalah equality before the law. Semua sama di hadapan hukum. Jadi kalau ada orang atau sekelompok orang melakukan tindak pidana, maka harus diproses hukum. Tak terkecuali jika kasus tersebut melibatkan sekelompok massa besar yang fanatik," kata Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti kepada Okezone, Selasa (3/7/2018).
Bila ada saksi dan bukti yang kuat, polisi selaku penegak hukum harus memproses tindakan tersebut agar ada efek jera bagi para pelaku pelaku.
"Dengan bersikap tegas dalam penegakan hukum, maka hal tersebut juga akan menimbulkan efek jera pada orang yang diduga sebagai pelaku atau para pelaku, sehingga tidak akan melakukan tindakan sewenang-wenang lagi," jelas Poengky.
Poengky mengatakan sportivitas mesti dijunjung tinggi oleh para pendukung klub olahraga. Sebab, bila itu tidak dihargai, maka nama besar klub itu dapat tercoreng karena ulah oknum pendukungnya.
Polisi telah mengamankan oknum Jakmania yang diduga menganiaya putra Menpora Imam Nahrawi. Penganiayaan terjadi saat pertandingan antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion PTIK Jakarta Selatan.
Imam Nahrawi meminta polisi juga menindak penganiaya anaknya. “Saya harap ditangani dengan adil, semuanya ditindaklanjuti dengan baik. Siapa pun itu apalagi pimpinan suporter harus memberi contoh yang baik," ujarnya.
Selain menganiaya anak Menpora, kawananan beratribut Jakmania pada Sabtu 30 Juni lalu juga mengeroyok seorang pengendara mobil bernama Alex Saputra. Saat itu Alex melintas di Jalan Taman Kemang, Jakarta Selatan sambil mengambil gambar konvoi Jakmania. Alex lalu dikeroyok dan mobilnya ikut dirusak gerombolan pelaku.
(Salman Mardira)