JAKARTA - Pengamat perkotaan Yayat Supriatna, menilai kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta yang memasang kain waring atau jaring hitam di atas Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta, bukanlah langkah strategis untuk mengatasi permasalahan kali yang dikenal dengan sebutan kali Item tersebut.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan kebijakan Pemprov DKI karena Jakarta bersama Palembang menjadi tuan rumah Asian Games 2018 pada 18 Agustus-2 September 2018. Sehingga, lanjut dia,pemasangan jaring saat ini adalah cara satu-satunya untuk menutupi kotornya air Kali Sentiong yang mengeluarkan aroma busuk.
"Ini hanya untuk langkah darurat, jangka pendek bukan jangka panjang, solusinya," kata Yayat saat berbincang dengan Okezone, Kamis 2 Agustus 2018.
Baca: Cerita JK Ingin Diajak Anies Cek Kali Sentiong yang Tenar karena Bau Busuk
Yayat berpandangan, polemik Kali Item merupakan bentuk kegagalan pemerintah dalam meneruskan Program Kali Bersih (Prokasih). Menurutnya, banyak faktor yang menjadi penyebab tidak berjalannya Prokasih tersebut, salah satunya adalah kondisi lingkungan Jakarta yang sudah tak karuan.
"Semakin parah terkait penduduk padat dan limbah manusia yang masuk ke Kali Item dari tiga kecamatan yang ada di sekitarnya, Sunter, Cempaka Putih, Kemayoran," papar Yayat.
Baca: Pemprov DKI dan Kementerian PUPR Bahu-membahu Bersihkan Kali Sentiong yang Bau Busuk
Selain itu, kata Yayat, faktor lainnya yang menjadi masalah Kali Item kotor dan bau adalah pembuangan limbah besar-besaran secara langsung ke kali tersebut. "Selama ini bahwa buruknya sanitasi limbah yang semuanya dibuang ke Kali Item itulah nasibnya," imbuh Yayat.
Yayat menjelaskan, solusi jangka panjang yang terbaik agar Kali Item lepas dari permasalahan adalah membuat aliran air di kali tersebut berjalan. Mengingat, kata dia, saat ini aliran air Kali Item mengendap dan lumpurnya sangat tinggi.
"Karena di situ celukan atau tikungan agak bermasalah, air akan tertahan. Jadi, kalau tertahan kesulitannya itu tadi agak bermasalah. Terus dibelokan airnya kalau endap lumpur tidak dikeruk baunya akan terus ada," ucap Yayat.
Kendati begitu, Yayat tetap mengapresiasi langkah dari Pemprov yang mau turun tangan melakukan segala upaya untuk menutupi kekurangan Kali Item ketika Indonesia menggelar kegiatan bersifat Internasional.
(Rachmat Fahzry)