JAMBI – Seorang jurnalis dipukul oleh petugas saat meliput pawai obor Asian Games di Jambi.
jurnalis perempuan dari media Kompas TV Jambi, Suci Annisa (28) dipukul saat meliput pawai obor Asian Games ke-18 tahun 2018 di Kota Jambi, Jumat 3 Agustus 2018 kemarin.
Ia menceritakan, petugas memukul ke bagian ulu hati. Saat itu, dia bersama puluhan wartawan lainnya ditugaskan meliput arak-arakan pawai api obor Asian Games.
Memasuki wilayah Telanaipura, Kota Jambi, saat sedang melakukan peliputan mendadak dirinya dipukul oleh pria berkacamata hitam yang mengiringi lintasan api obor Asian Games tersebut.
"Saya dari media, mas. Tapi pria tersebut, seolah tidak peduli dan menjurus dengan sikap kasar," ujarnya, Sabtu (4/8/2018).
Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Jambi, Sri Rahayu Ningsih, menyesalkan atas tindakan pemukulan tersebut. Menurutnya, pemukulan yang dilakukan oleh salah seorang oknum Petugas Pengamanan Tim Pembawa Obor Asian Games, tidak dibenarkan.
Pemukulan yang dilakukan terhadap Suci Annisa ini, tuturnya, sebagai bentuk ancaman serius terhadap kemerdekaan pers dalam menjalankan tugasnya sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Terlebih, jurnalis yang menjadi korban tersebut, adalah perempuan.
"Apapun alasannya, tindakan pemukulan atau pun kekerasan lainnya, tidak diperbolehkan untuk dilakukan oleh pihak manapun terhadap kalangan media," tegas wanita berkaca mata yang akrab dipanggil Nining.
Dia menilai, hal tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 18, dengan sanksi ancaman Pidana dan Denda bagi pelakunya.
Selain itu, Nining meminta pihak terkait di pusat untuk melakukan seleksi lebih teliti dalam menjaring petugas yang akan dikerahkan untuk acara-acara penting seperti Asian Games, yang berskala internasional.
Diakuinya, saat ini pihak FJPI Jambi, sedang melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait di Jambi.
Sementara itu, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jambi Nugroho Kusuma ikut menyesal adanya dugaan penghalangan dan pemukulan dari panitia (keamanan) INASGOC.
Dia meminta agar korban (Suci) membuat kronologis lengkap dan melaporkannya terlebih dahulu ke perusahaan pers rekan-rekan.
"Jika disepakati untuk membuat laporan bersama, saya rasa semua organisasi pers di Jambi siap membantu rekan-rekan sekalian," tegasnya.
(Rachmat Fahzry)