JAKARTA - Hadir di acara temu relawan Bravo 5 yang digelar di salah satu tempat di kawasan Jakarta Utara, Presiden Joko Widodo menyampaikan mengenai perubahan-perubahan pandangan tentang politik, ekonomi, serta sosial secara global.
Ia menjelaskan, bahwa jumlah survei elektabilitas yang didapatkan oleh pasangan calon dan wakil pemimpin terkadang tidak berpengaruh pada hasil akhir pemilihan. Jokowi pun memberikan beberapa contoh pemimpin dunia, seperti Hillary Clinton yang kalah oleh Donald Trump.
"Sebelum masuk ke politik nasional kita saya ingin berikan sebuah gambaran betapa sekarang ini ada banyak perubahan besar dalam landscape poltik kita, maupun landscape ekonomi global, dan landscape sosial global," ujar Jokowi saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Senin (10/12/2018).
"Kita masuk ke pertarungan di Amerika, seluruh survei katakan Hillary Clinton menang, semua survei sampe detik-detik akhir, tapi kita lihat Donald Trump yang menang," tambahnya.
(Baca juga: Jokowi Hadiri Acara Temu Relawan Bravo 5 di Ancol)
Oleh sebab itu, meski sampai saat ini survei terhadap dirinya dan Ma'ruf Amin unggul lebih dari 20 persen, yakni 54.6 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno hanya 30.6 persen, Jokowi meminta kepada para relawan atau pendukungnya untuk tetap berhati-hati dan jangan berpuas diri terlebih dahulu.
"Itu tadi yang saya katakan bahwa landscape politik kita sudah berubah, landasan politik nasional pun sudah berubah, ini yang harus kita melihat dalam kacamata ke hati-hatian," ungkap Jokowi.
(Baca juga: Jakarta, Jabar & Banten Jadi Target Utama Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf)
"Jangan seneng dulu, kita menang survei dengan sebuah gap yang di atas 20 persen sudah dua setengah bulan ini, seperti itu hati-hati, jangan senang dulu, hati hati," tutupnya.
(Awaludin)