Diancam Dibunuh Pasca-Bongkar Mafia Bola, Bambang Suryo: Saya Hanya Takut dengan Allah

Qur'anul Hidayat, Jurnalis
Jum'at 28 Desember 2018 16:26 WIB
Bambang Suryo. Foto: Istimewa
Share :

JAKARTATim Satgas Anti-Mafia Bola bergerak cepat menangkap praktisi sepak bola yang diduga melakukan pengaturan skor Liga 2 dan 3 Indonesia. Empat orang telah ditangkap, mereka adalah Johar Lin Eng, Priyanto alias Mbah Pri, Anik Yuni alias Tika serta Dwi Riyanto alias Mbah Putih.

Manager Persikam Metro FC, Bambang Suryo, salah seorang yang ikut mengungkap praktik pengaturan skor mengapresiasi langkah cepat kepolisian. Ia berharap penangkapan sejumlah pelaku bisa menaikkan kualitas sepak bola nasional.

Meskipun menurut Bambang, dirinya tak berniat untuk ‘memenjarakan orang’, tapi murni agar sepak bola di Indonesia bersih dari praktik kotor.

“Niat saya bukan memenjarakan, bukan itu tujuan saya, tapi supaya kita bersih, supaya bisa jadi macan asia lagi,” kata Bambang saat berbincang dengan Okezone, Jumat (28/12/2018).

Bambang juga menegaskan tidak ada pihak manapun yang menyuruhnya untuk membongkar praktik kotor di dunia sepak bola. Tindakannya tersebut adalah ‘full hati nurani’ agar sepak bola nasional bisa kembali bertaji.

Terima Berbagai Ancaman

Bambang mengaku setiap hari mendapat ancaman setelah membuka praktik pengaturan skor di Liga 3. Ancaman dilakukan dengan berbagai cara oleh orang tak dikenal, mulai via telefon, SMS hingga secara langsung.

Bambang bercerita, hampir setiap hari ada saja nomor tak dikenal yang menelefonnya dengan nada ancaman pembunuhan. Selain lewat telefon, rumahnya juga pernah dilempari dengan pot bunga. Ancaman juga bahkan menyar ke rumah mertuanya. Berbagai teror itu membuat Bambang harus ‘mengungsikan’ istri dan anaknya ke tempat aman.

(Baca juga: Ini Tanggapan Bambang Suryo Terkait Penangkapan Tersangka Mafia Bola)

Bambang mengaku punya ketakutan layaknya manusia biasa, namun untuk urusan ini dia telah meneguhkan hatinya untuk tak takut pada siapapun, “Saya hanya takut dengan Allah dan orang tua saya,” ujarnya.

Hingga saat ini Bambang belum melaporkan berbagai ancaman yang diterimanya ke polisi. Alasan dirinya belum membuat laporan karena tidak tahu persis orang yang menerornya. Bambang juga belum menghubungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dengan alasan yang sama.

“Teman saya juga ada orang hukum dan ngerti hukum, perangkat aparat juga sudah sarankan begitu (minta perlindungan ke LPSK), tapi pada dasarnya kan saya tidak tahu orang teror itu. Ini setiap berapa jam ada teman yang bantu ngejaga,” kata dia.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya