Alasan Ira Koesno Jadi Moderator Debat Pilpres 2019 Tahap Pertama

Fadel Prayoga, Jurnalis
Jum'at 28 Desember 2018 21:53 WIB
Ira Koesno (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bersama tim sukses capres dan cawapres telah menyepakati nama Ira Koesno dan Imam Priyono menjadi moderator dalam debat Pilpres 2019 tahap pertama.

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, awalnya nama yang keluar adalah presenter dari Kompas TV Rosiana Silalahi. Namun, usulan itu ditolak Tim Kampanye Nasional (TKN).

"Awalnya kami sih mengusulkan sesuai dengan media yang jadi pelaksana. Misalnya Kompas TV, Kompas yang kami sarankan karena lebih senior ya bagusnya mba Rosi. Kemudian TKN keberatan nama Rosi, ya sudah," kata Dahnil, di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).

Baca Juga: KPU Gelar Rapat Finalisasi Persiapan Debat Pilpres 2019


Dahnil melanjutkan, di sela-sela diskusi itu, Direktur Bidang Program TKN, Aria Bima mengajukan nama Ira Koesno untuk menjadi salah satu moderator. Ia merasa tak ada masalah dengan nama tersebut.

"TKN mengusulkan mba Ira Koesno, kami tidak ada masalah dengan mba Ira. Kemudian kami terima," jelasnya.

Dahnil mengaku tak mengetahui apa yang menjadi alasan keberatan pihak TKN untuk menolak tawaran dari BPN yang menawarkan nama Rosiana Silalahi.

"Enggak paham saya. Nanti bisa ditanyakan ke teman-teman TKN. Yang jelas kami tidak bisa maksakan satu pihak," jelasnya.

Baca Juga: Lokasi Markas Prabowo-Sandi di "Kandang Banteng" Ditetapkan Januari 2019

Dalam kesempatan yang sama, Aria Bima mengaku tak ingin mengomentari persoalan tersebut. Menurutnya, kedua nama yang sudah disepakati itu merupakan pilihan yang terbaik.

"By Product ada mba Ira sama mas Imam sudah kita sepakati. Karena menyangkut orang, tentu dasar latar belakangnya enggak bisa kita sampaikan," ujarnya.

(Edi Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya