JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo dan Sandiaga Uni, Andre Rosiade meyakini bahwa pembahasan yang lebih konkret, seperti mengenai perekonomian Indonesia lebih memiliki pengaruh penting untuk Masyarakat.
Selain alasan tidak bisa menghadiri undangan untuk tes baca Alquran yang diusulkan Dewan Ikatan Dai Aceh karena terdapat debat capres dan cawapres oleh KPU, tim BPN pun ingin isu SARA selama Pemilu 2019 tidak terus dimainkan.
"Kita mau bicara isu SARA atau isu ekonomi. Keinginan masyarakat saat ini adalah lapangan kerja, ekonomi bisa meningkat, di mana kesenggangan antara si kaya dan si miskin bisa berkurang, gimana kebituhan bahan pokok bisa terjangkau," ujarnya saat dihubungi awak media, Minggu (30/12/2018).
"Itu yang dibutuhkan masyarakat, bukan lagi isu SARA. Maka dari itu hentikan isu SARA ini, empat-empatnya (capres dan cawapres pemilu 2019) muslim," tambah Andre Rosiade.
Andre Rosiade juga meyakini bahwa ketidakhadiran Prabowo dan Sandiaga dalam tes baca Alquran tersebut tidak akan mempengaruhi persentasi pemilihan suara. Hal itu dikarenakan Prabowo merupakan calon presiden yang telah dipilih oleh ulama dan umat.
"Kalau dibilang pak Prabowo itu capres pilihan ulama, ulama dan umat sudah memutuskan pak Prabowo, kami optimis. Kedua pak prabowo sudah menandatangani kontrak dengan ulama dan umat," paparnya.
"Ketiga tidak pernah ada masalah melakukan kriminalisasi ulama. Prabowo adalah capres pilihan ulama dan umat. Ma'ruf adalah cawapres dipilih ulama untuk Jokowi, itu bedanya," tutup Andre Rosiade.
(Khafid Mardiyansyah)