JAKARTA - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sigit Pamungkas mengatakan bahwa terdapat dua tantangan yang akan dihadapi KPU dalam penyelenggaraan Pemilu 2019, yakni berkembangnya populisme dan media sosial sebagai tempat yang rentan terjadi propoganda.
Oleh sebab itu, Sigit Pamungkas merasa dua tantangan tersebut akan menjadikan isu negatif terkait politik pada masa Pemilu 2019 ini menerpa semakin keras yang bisa mengakibatkan perpecahan di tengah masyarakat.
"Dua tantangan penyelenggara pemilu saat ini yang tidak dimiliki oleh penyelenggara pemilu sebelumnya itu adalah berkembangnya populisme dan berkembangnya penggunaan media sosial," ujar Sigit Pamungkas saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
(Baca juga: Bambang Widjojanto dan Koordinator ICW Batal Jadi Panelis Debat Capres 2019)
"(Penggunaan media sosial) yang masif sebagai sarangnya propaganda. Dua hal itu menjadikan isu politik sangat keras, bahkan berujung pada keterpecahan masyarakat," tambahnya.