Secara arsitektur, bangunan Wisma Perdamaian juga telah mengalami banyak perubahan menyesuaikan fungsi bangunan itu sendiri. Pernah digunakan sebagai Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) pada 1978, dan untuk Kantor Sosial pada 1980-an selanjutnya sebagai Kantor Kanwil Pariwisata Jawa Tengah pada 1994.
Setelah direvitalisasi pada 1994 gedung itu sempat menjadi Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah pada era Gubernur Suwardi berbarengan dengan penyematan "Wisma Perdamaian" sebagai nama gedung.
Namun, setelah era Gubernur Suwardi, para gubernur kembali menggunakan Puri Gedeh di Kecamatan Gajahmungkur sebagai rumah dinas. Sedang Wisper sekian lama sepi karena jarang digunakan. Masyarakat yang lewat di Tugu Muda pun banyak yang tidak mengetahui fungsi bangunan tersebut.
Baca Juga: 10 Bangunan Menakjubkan yang Berhasil Diciptakan Manusia Sepanjang Sejarah
Belakangan kompleks bangunan itu mulai terlihat aktivitas keramaian warga ramai di era Gubernur Ganjar Pranowo. Sebab, Ganjar membuka Wisper menjadi tempat beragam kegiatan. Masyarakat atau komunitas anak muda boleh menggunakan Wisper tanpa dipungut biaya alias gratis.
"Saya sering dicurhati kok cari tempat pentas susah, bayar gedung mahal. Maka saya silakan pakai saja Wisma Perdamaian gratis silakan dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif," kata Ganjar.
Dari pameran kartun, acara hari anak, pentas kesenian musik, tari, dan teater hingga seminar dan sarasehan. Beberapa acara yang digelar di Wisper yakni, pameran kartun International Tobacco Cartoon Exhibition 2017, workshop Pertemuan Nasional Jaringan Pendidikan Alternatif “Kongres Anak Merdeka”, dan seminar Silaturahim Kebangsaan UIN Walisongo.
Selain itu Wisper juga ramai dengan kegiatan anak muda seperti Leadership Camp 2018 atau 1.000 Start Up Digital Semarang. Tak ketinggalan acara-acara kesenian misalnya Semarang Peranakan Cultural Night dan pentas teater dari berbagai kampus di Semarang.
(Edi Hidayat)