JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyerahkan sebanyak 40.172 sertifikat tanah kepada masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hari ini. Pemberian sertifikat tanah untuk kesekian kalinya menuai pujian publik.
Dewan Pembina Institute Agroekologi Indonesia (Inagri), Ahmad Yackob mengakui bahwa Jokowi adalah sosok presiden progresif yang berani mengimplementasikan janji Nawacita. Salah satunya ialah membangun dari pinggiran dan mewujudkan kedaulatan pangan melalui reforma agraria.
"Jika ada yang bilang bohong sertifikat gratis tak perlu diladeni. Itu mengigau dan ngibul," kata Ahmad dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2019).
Ahmad tak ragu memuji terobosan Jokowi yang ingin mengembalikan kesuksesan Indonesia melalui reforma agraria dari desa ke desa. Menurutnya, pembagian sertifikat tanah untuk rakyat merupakan program yang lebih produktif ketimbang Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Ini kerja produktif dibandingkan BLT. Jokowi lebih memberikan jangka panjang," tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Orang Waras & Sadar-Pilih Jokowi (KORSA-PJ), Ahmad Ali mengkritisi pihak-pihak yang menyinyir kebijakan tersebut. Ali lantas menyarankan agar pihak tersebut agar "bangun" dari tidurnya.
"Bangun tidur dulu, jangan pakai kacamata kuda lah melihatnya, rakyat sangat puas dengan langkah nyata Jokowi dalam pembagian sertifikat tanah. Jokowi sangat paham yang namanya reforma agraria," ujar Ali.
Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik Indonesia Public Institute (IPI), Jerry Massie mengaku sependapat bahwa pembagian sertifikat tanah bukanlah tindakan sia-sia. Jerry justru mengacungi jempol kebijakan Jokowi yang dinilainya spektakuler itu.
"Rakyat mengakui kok kepuasannya. Jika tidak mengakui karena ada faktor like and dislike saja," ucap Jerry.
(Rizka Diputra)