“Ini yang sangat kita benar-benar khawatir untuk ke depan. Anak nanti mau jadi apa kalau pola pikirnya seperti itu? Sehingga untuk mengantisipasinya yaitu dengan cara mengawasi, mengontrol, dalam hal penggunaan gadget di rumah ataupun di sekolah,” lanjut dia.
Komunikasi yang tak terjalin harmonis akibat sibuk menggunakan gadget berpotensi menjauhkan ikatan emosional anak dengan orangtua. Selain itu, lemahnya pengawasan orangtua terhadap aktivitas anak saat mengakses gadget juga akan menimbulkan beragam pelanggaran.
“Untuk kasus berkaitan dengan penggunaan gadget atau HP, misalnya ketika lepas kontrol dari orangtua kadang anak menggunakan waktu belajar ternyata digunakan untuk chatting atau janjian dengan pacarnya,” kata dia mengambil contoh.
Dia menambahkan, kerja sama antara pihak sekolah dengan orangtua sangat diperlukan, yaitu melakukan pendekatan saat di rumah, paling tidak orangtua mengontrol anaknya dalam penggunaan gadget.
(Baca Juga: Ajak Anak Main Bola dan Petak Umpet agar Tak Keranjingan Gadget)