Ini Untung Rugi Ahok Afiliasi Politik dengan PDIP

, Jurnalis
Sabtu 09 Februari 2019 11:59 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau kerap disapa Ahok secara mengejutkan berafiliasi politik atau bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal itu dinyatakannya saat berada di Bali.

Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai bergabungnya mantan Gubernur DKI Jakarta ini memberikan keuntungan bagi PDIP, namun adapula kerugiannya.

"Bergabungnya BTP dengan partai penguasa parlemen dengan 109 kursi ini merupakan sebuah berkah. Apalagi, Ahok dikenal dekat dengan Megawati. Begitu pula dirinya bisa reunian sama sahabat lama sang petahana Jokowi,” kata Jerry, Sabtu (9/2/2019).

(Baca Juga: Sosok Ahok Dinilai Cocok dengan Karakter PDIP

Setidaknya dengan masuknya Ahok, bisa saja mendongkrak popularitas PDIP tak sebesar saat Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta. Di satu sisi kerugiannya ialah Ahok mantan pejabat yang dikenal getol memberangus korupsi.

"Bergabung dengan PDIP akan tantangan dengan hati nurani. Pasalnya 2018 lalu, dari 29 pejabat yang terkena OTT KPK paling banyak dari PDIP yakni 9 kepala daerah. Dan kasus terakhir kadernya Bupati di Kalimantan yang terjerat kasus korupsi yakni Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi," tutur Jerry.

 

Menurutnya, ini merupakan sebuah tantangan. Tapi keuntungan lain jika petahana menang bisa saja Ahok masuk kabinet atau masuk bursa calon ketua KPK. Memang terlalu cepat Ahok making decision mengambil keputusan bergabung dengan partai politik. Tapi itu haknya beliau.

Yang perlu dihindari tuturnya, mengeluarkan statement miring dan pedas, lantaran ini punya pengaruh dengan pilpres.

Jerry menyarankan agar TBP mampu menguasai diri dan keadaan dan kondisi tak menentu biar suasana kondusif. Sebaiknya jangan terlalu vokal seperti waktu lalu. Sebaiknya, hindari masuk timses Jokowi.

"Bagi saya ada juga khususnya Ahoker’s tetap masih ada. Kemungkinan ‘Ahok Factor‘ waktu lalu bisa mendongkrak suara Jokowi tapi di pemilih mileneal dan emak-emak. Lantaran dua kelompok ini fans dan followers Ahok cukup banyak,” ucap peneliti politik di Amerika ini.

(Baca Juga: Ahok Gabung PDIP, Apa Kata Gerindra?

Di lain sisi, kata Jerry, ada keuntungan bagi Jokowi. Namun, Ahok harus bermain lebih soft lagi, biar para simpatisan tak berbalik dukungannya.

Tentu saja Ahok bisa menyumbangkan suara milenial bisa 15-20 persen pendukung setia dia dari 80 juta pemiih atau sekira 40 persen. Begitu pula dengan pemilih emak-emak sekira 10-15 persen suara bisa diraup.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya