"Saya malah dapat telepon dia minta tanah untuk kantornya. Saya tanyakan lagi, lho katanya mau periksa saya, dia jawab tidak periksa pak, hanya klarifikasi. Saya tegaskan lagi, sing nggenah (yang jelas), ini mau diperiksa atau diklarifikasi," tegas Ganjar.
Politisi PDI Perjuangan itu kemudian menegaskan jika siap diperiksa oleh Bawaslu terkait deklarasi tersebut.
"Ndak papa dilaporin, periksa saja. Justru saya nunggu-nunggu ini, kalau tanggal 18 ya kesuwen (terlalu lama), saya minta secepatnya," tambahnya.
Berkali-kali Ganjar menerangkan jika dirinya adalah kader partai PDI Perjuangan yang sudah pasti mendukung Jokowi-Amin. Para kepala daerah yang hadir saat itu lanjut Ganjar, juga merupakan anggota partai koalisi yang tidak mungkin tidak mendukung Jokowi.
"Satu lagi, kita mendeklarasikannya di hari libur dan tidak menggunakan fasilitas negara. Lalu dimana letak kekeliruannya?. Saya minta ke Bawaslu untuk tegas, jelas dan tidak ada yang abu-abu," pungkasnya.
Sebelumnya, Ganjar bersama 31 Kepala Daerah menggelar deklarasi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Deklarasi itu dilakukan di salah satu hotel di Solo pada Sabtu (26/1/2019) lalu.