"Hasil produksi dari benih sendiri 15 ton per hektar. Kini harga kentang sedang turun dan bila harga normal minimal bisa Rp 7 ribu per kg," tutur dia.
Sementara Reno Efendi petani kentang dari Kecamatan Kayu Aro Barat mengutarakan bahwa dirinya menanam kentang varietas granula seluas enam hektar. Biaya produksinya sekitar Rp 60 juta per hektar. Sedangkan hasilnya 17 sampai 20 ton per hektar dengan harga normal Rp 7 ribu per kg.
"Kami menggunakan pupuk dan pestisida sangat rendah karena tanahnya subur. Di sini air tersedia sepanjang waktu sehingga bisa tanam terus menerus," ungkapnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci, Radium Halis mengatakan wilayah Kayu Aro merupakan sentra sayuran. Di antaranya ditanami kentang, cabai, bawang merah, kubis, kol dan lainnya.
"Potensi lahan di sini sangat luas dan subur. Kami dorong terus petani meningkatkan produksi, diberi pelatihan dan pendampingan," katanya.
"Produk sayuran Kerinci sudah merambah pasokan ke Sumbar, Jambi, Sumsel, bahkan masuk ke Jakarta," pinta Radium.