Jumlah itu pun masih ditambah oleh keberadaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang bekerja di sekolah tingkat SD dan SMP, seperti pegawai Tata Usaha (TU), Office Boy (OB), Satpam, dan lainnya yang berjumlah 931 orang.
"Kalau dari BPKAD tidak ada, enggak ada anggarannya. Jadi adanya, di program kegiatan OPD masing-masing. Kalau ASN, baru ada di saya. Besarannya itu satu kali gaji, sesuai dengan gaji terakhir," jelasnya.
Berbeda dengan mereka yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), selain THR, para ASN yang jumlahnya mencapai sekira 5.200 orang itu akan mendapatkan pula gaji ke-13. Besaran gaji ke-13 ini jumlahnya sama dengan THR yang diterima menjelang hari raya Idul Fitri.
"Kalau untuk THR ASN, anggarannya sudah kita siapkan. Kurang lebih sekira Rp20 Miliar untuk ASN. Jumlahnya ada 5.200 orang, termasuk guru. Kalau nilai THR nya disesuaikan gaji terakhir," sambungnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Disdikbud Kota Tangsel, Taryono mengatakan, ribuan guru honorer di Tangsel akan mendapat THR dari dana program kegiatan dinas. Besarannya mencapai Rp1 juta.
"Besarannya sesuai dengan besaran TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) penganggarannya, masuknya lewat program-program kegiatan kita," bebernya.