CARACAS – Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding pihak membiayai upaya untuk membunuh dirinya dengan menggelontorkan dana sebesar USD20 juta atau setara Rp284 juta
Mengutip RT, Kamis (20/6/201), Maduro menyebut dana tersebut didistribusikan kepada anggota oposisi di Kolombia, negara tetangga Venezuela.
"Rencana untuk membunuh saya yang dieksekusi pada Agustus menelan biaya beberapa juta, ada pembicaraan 20 juta dolar," kata Presiden Maduro saat berbicara kepada Akademi Angkatan Darat Bolivarian pada Selasa (18/6).
Maduro berterima kasih kepada dinas militer dan intelijen karena menangkal serangan dan memuji mereka karena keberanian, menambahkan bahwa mereka "menyelamatkan kedamaian republik."
Ia mengatakan rencana tersebut membutuhkan dana asing dalam bentuk dolar, dan memilih Julio Borges, seorang tokoh terkenal di kalangan oposisi, sebagai perancang serangan.
Awal tahun ini, Presiden Maduro menyarankan dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, RIA Novosti bahwa Presiden AS Donald Trump secara pribadi memerintahkan agar dia dibunuh, tetapi tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut.
Baca: Alasan Venezuela Begitu Menarik bagi Rusia dan AS
Baca: Pemadaman Listrik Buat Warga Venezuela Minum dari Air Sungai yang Tercemar
Sebelumnya, dua pesawat tanpa awak (drone) bermuatan bom meledak di Caracas pada 4 Agustus 2018 ketika Presiden Maduro berpidato kepada Pengawal Nasional Bolivarian.
Insiden itu dianggap sebagai upaya pembunuhan dan sejumlah tokoh oposisi ditangkap usai insiden tersebut.
(Rachmat Fahzry)