JAYAPURA - Kondisi ratusan anak pecandu lem aibon di Kota Jayapura, Papua disebut sudah pada titik yang memprihatinkan. Polda Papua pun membuat rumah rehabilitasi untuk menghilangkan efek candu dari lem aibon yang mendera anak-anak setempat.
Hal ini disampaikan Direktur Binmas Polda Papua, Kombes Ricko Taruna Mauruh, S.I.K kepada Okezone di Jayapura, Jumat (21/6/2019). Dirinya menyebut, rehabilitasi menyeluruh yang dimaksud adalah dengan adanya Rumah Singgah yang hanya diperuntukkan bagi para anak-anak pecandu lem ini.
“Ini kondisi darurat ya, meski beberapa pihak terkait telah mencoba menangani anak-anak pecandu lem, hanya saja, saya fikir harus ada rumah rehabilitasi buat mereka. Kita sebut Rumah Singgah,” kata Ricko.
(Baca Juga: Cucu Tendang Neneknya hingga Tersungkur, Diduga Habis Ngelem)
Dijelaskan, dengan Rumah Singgah, maka anak-anak pecandu lem ini akan benar-benar intens diawasi, hingga benar-benar mereka mampu terlepas dari cengkaraman barang yang merusak motorik dan masa depan mereka.
“Kondisinya kalau mereka hanya sebatas dilakukan pembinaan, namun tidak ditempatkan dalam satu tempat khusus, maka pengawasan akan kurang, dan bisa saja mereka kembali menghirup lem itu di saat lengah. Maaf, jangan disalahartikan dan disebut penjara, namun perketatan pengawasn perlu, sama halnya dengan tempat rehabilitasi narkoba. Hanya bedanya ini khusus anak-anak, yang tentunya dengan penanganan yang berbeda,” kata Ricko.
Ricko melanjutkan, di Rumah Singgah tersebut, nantinya anak-anak akan diajari semua ilmu pengetahuan layaknya sekolah, termasuk kegiatan ekstra kurikuler, yang harapannya kegiatan-kegiatan tersebut mampu memberikan sugesti anak-anak dari sikap kecanduan mereka terhadap lem.