JAKARTA - Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengerucut menjadi 20 nama dari latar belakang profesi yang berbeda-beda.
Pro dan kontra pun mewarnai hasil seleksi tersebut lantaran beberapa capim ditemukan catatan ketidakpatuhan pelaporan LHKPN hingga dugaan penerimaan gratifikasi dari beberapa calon.
Menanggapi hal tesebut, juru bicara Serikat Masyarakat Jaga KPK, Purwa, menyatakan semua nama yang lolos tahap profile assessment dinilai memiliki kredibilitas dan diyakini mampu merubah paradigma KPK ke depan. Panitia Seleksi (Pansel) KPK pun diyakini akan berupaya maksimal dalam menyeleksi orang-orang yang akan menjadi pimpinan KPK yang berintegritas.
Namun, ada pihak atau personal yang disebutnya mencoba melakukan manuver politik dengan mengatasnamakan kelompok, dengan melakukan tindakan persekusi dan membully Pansel dan Capim KPK. Mereka, kata Purwa, adalah Jubir KPK Febri Diansyah, Koordinator ICW Adnan Topan Husodo dan Ketua Umum YLBHI Asfinawati.