Letjen MT Haryono, Pria Taat Beragama Korban Pengkhianatan PKI

Demon Fajri, Jurnalis
Jum'at 27 September 2019 07:03 WIB
Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Okezone)
Share :

Beralih ke Bidang Militer

Anak pasangan suami istri (Pasutri), Mas Harsono dan Alimah ini mendapatkan pendidikan pertama di Europese Lagere School (ELS), Jakarta.

Usai tamat di ELS, Haryono melanjutkan pendidikan ke Hoogere Burger School (HBS) se-tingkat Sekolah Menengah Atas.

Pria yang terlahir dari keluarga yang taat beragama ini sempat mengenyam pendidikan umum di Ika Daigaku (Sekolah Tinggi Kedokteran) pada jaman Jepang. Namun, Haryono hanya belajar selama tiga tahun.

Tahun 1943, Pemerintah Pendudukan Jepang membuka kesempatan bagi pemuda-pemuda Indonesia untuk dilatih menjadi tentara Peta (Pembela Tanah Air). Sehingga Haryono berminat beralih ke bidang militer.

Sejak saat itu Haryono mulai berkecimpung di militer. Di masa itu pemerintah mengumumkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR). BKR kemudian berganti menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kemudian Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Haryono Diculik


Pada tahun 1960-an PKI berhasil menanamkan pengaruhnya di hampir setiap dibidang kehidupan kenegaraan. Tujuan akhir PKI adalah merebut kekuasaan negara dan mengganti ideologi negara Pancasila dengan ideologi komunisme.

Tanggal 1 Oktober, PKI memulai gerakannya menculik dan membunuh pejabat teras Angkatan Darat. Gerakan itu dikenal G-30-S/PKI. Di mana pasukan yang ditugaskan menculik Mayor Jenderal Harjono sebanyak 16 orang.

Mereka berhasil memasuki rumah dan mendobrak secara paksa pintu kamar tidur Harjono sambil melepaskan tembakan.

Beberapa peluru melukai tubuhnya dan meninggal seketika. Jenazah Haryono diangkut gerombolan ke Lubang Buaya serta dimasukan kedalam sumur tua bersama mayat perwira-perwira lain yang diculik dan dibunuh PKI.

Pada tanggal 4 Oktober, setelah Daerah Lubang Buaya dibersihkan dari pasukan pemberontak, jenazah Haryono dan lain-lainnya dikeluarkan dari sumur. Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-20 ABRI tanggal 5 Oktober 1965, jenazah mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya