JAKARTA - Politikus Gerindra, Andy Rahmad Wijaya menilai Wasekjen Demokrat Andi Arief salah membaca pernyataan Prabowo-Surya Paloh, ihwal amandemen UUD 1945 secara menyeluruh.
"Salah dengar atau salah baca. Buru-buru ngegas aja," kata Andy saat dikonfirmasi Okezone, Senin (14/10/2019).
Andy meluruskan, maksud amandemen menyeluruh yang dimaksud Prabowo dan Surya Paloh. Menurut dia berdasarkan pointers yang dibacakan kemarin malam, intinya adalah 'amandemen secara menyeluruh yang terkait dengan tata kelola negara sehubungan dengan tantangan kekinian.'
"Andi Arief mungkin gak dengerin keterangan dari pihak yang bertemu," tandas Andy.
Baca juga: Pertemuan Prabowo-Cak Imin, Gerindra Sebut untuk Mencairkan Kebekuan
Diwartakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di kediamannya pada Minggu 13 Oktober 2019 malam. Usai bertemu, Ketua Umum Nasdem tersebut mengatakan tidak masalah jika Gerindra mau gabung dengan koalisi.
Namun, pertemuan kedua pimpinan partai politik (parpol) pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tersebut disorot tajam oleh Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Aktivis 98 yang pernah diculik Tim Mawar itu khawatir demokrasi terpimpin akan hidup kembali seperti sebelum era reformasi.