Aktivitas Jaringan Peduli Perempuan Bengkulu periode 2005 itu sangat prihatin dengan perlakukan dan hak-hak yang belum sepenuhnya diperoleh penyandang disabilitas di tanah ''Bumi Rafflesia''.
Keprihatinan itu membuat aktivis Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) periode 2007 ini bersama rekan-rekannya mendirikan, Perkumpulan Mitra Masyarakat Inklusif (MMI) Bengkulu, pada tahun 2016.
Tidak hanya itu sosok aktivis Centra Citra Remaja Rafflesia, Bengkulu ini juga berjuang melalui mendampingi lima organisasi berbasis disabilitas di Bengkulu.
Seperti, mendampingi organisasi Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Bengkulu, Pusat Informasi dan Konsultasi Perempuan Penyandang Disabilitas (PIK PPD) Bengkulu.
Lalu, Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Bengkulu, Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Bengkulu, Kelompok Kepentingan Disabilitas Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Bengkulu.
''yang tergabung dalam organisasi berbasis disabilitas ada sekira 200 orang penyandang disabilitas. Saya mendampingi dalam rangka memperjuangkan hak-hak mereka, serta pengembangan potensi yang dimiliki penyandang disabilitas,'' jelas aktivis Women’s Crisis Centre, Cahaya Perempuan Bengkulu, periode 1999 hingga 2009.