Sardjito merupakan perintis serta rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1950-1961, lalu menjabat sebagai rektor Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 1961-1970.
Ia menjadi salah satu pelopor Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan menetapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Baca Juga: Abdul Kahar Mudzakkir, Pejuang dan Cendekiawan yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Selain ilmuwan dan pejuang, Sardjito juga budayawan. Penelitiannya tentang Borobudur yang dipresentasikan pada Pacific Science Congress di Filipina 16-28 November 1953. Ia berbicara tentang perkembangan seni pahat di Indonesia dan membuka mata dunia tentang tingginya peradaban bangsa Indonesia.
Sardjito wafat pada 5 Mei 1970, atas penghargaan untuk jasa-jasanya, ia dimakamkan di Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta dengan upacara militer. Namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit di Yogyakarta, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito.
(Fiddy Anggriawan )