KARAWANG - Tumpahan minyak mentah (spill oil), kembali terlihat di perairan pantai utara Kabupaten Karawang. Kondisi ini, sudah terpantau oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat.
Instansi ini, langsung berkoordinasi dengan PT Pertamina Hulu Energi ONWJ untuk mengatasi permasalahan minyak mentah tersebut.
Baca Juga: Sejumlah Muara Sungai di Karawang Masih Tercemar Tumpahan Minyak Pertamina
Kepala DLHK Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan, mengatakan, pihaknya sudah menetima laporan terkait muncul laginya tumpahan minyak di perairan utara Karawang. Laporan ini, dari masyarakat pesisir dan penggiat lingkungan yang menyebutkan minyak mentah kembali mencemari laut hingga ke pesisir.
"Kita sudah, koordinasi dengan PT Pertamina Hulu Energi - Offshore North West Java (PHE-ONWJ)," ujar Wawan, Jumat (15/11/2019).
Menurut Wawan, perusahaan BUMN ini harus segera melakukan penanganan terhadap minyak mentah ini. Sebab, jika tidak kejadian pada pertengahan Juli kemarin, khawatir akan terjadi lagi.
Secara terpisah, PT Pertamina Hulu Energi-Offshore North West Java (PHE - ONWJ), bekerjasama dengan masyarakat setempat menurunkan ratusan personil. Guna, membersihkan sisa–sisa tumpahan minyak yang mendarat di pesisir Karawang.
VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya, mengatakan, saat ini sumur YYA-1 sudah ditutup. Namun, sisa-sisa tumpahan minyak masih terjadi. Serta, terbawa arus dan mendarat ke 7 (tujuh) desa dengan total area sepanjang 18 kilometer di lesisir Karawang.
"Kondisi cuaca buruk, angin kencang yang mencapai 47 knot dan hujan deras di sekitar anjungan YYA menyebabkan sisa spill oil dari platform YYA dan Rig Ensco 67 terbawa arus hingga ke pesisir," ujar Ifki.
Akan tetapi, pihaknya memastikan tim combat PHE ONWJ sudah melakukan pembersihan sejak hari ini. Serta, akan terus dilanjutkan sampai beberapa hari ke depan.