Chen Qiushi, Jurnalis Warga yang Laporkan Situasi Wuhan Menghilang

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Selasa 11 Februari 2020 13:18 WIB
Chen Qiush, jurnalis warga yang laporkan situasi virus korona di Wuhan, China. (Foto/YouTube)
Share :

BEIJING - Seorang jurnalis warga yang melaporkan dari Kota Wuhan, pusat wabah virus koronaj jenis baru menghilang sejak Kamis 6 Februari 2020.

Chen Qiushi mengutip The Guardian, Selasa (11/2/202) adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan pengacara. Ia pergi mengunjungi rumah sakit pada Kamis, dan sejak saat itu, teman-teman serta keluarganya belum bisa menghubungi Chen pada malam harinya.

Menurut ibu Chen, anaknya dikarantina secara paksa.

"Saya ibu Chen Qiushi. Tolong, warganet, terutama yang di Wuhan, tolong bantu saya dan temukan Chen Qiushi dan cari tahu apa yang terjadi padanya," katanya dalam sebuah video yang diposting di halaman Twitter, Chen.

Baca juga: Perawat di China Cukur Habis Rambut Mereka demi Rawat Pasien Virus Korona

Baca juga: Wabah Virus Korona, Pemerintah Pulangkan 21 WNI Lagi dari China

Hilangnya Chen terjadi saat warga marah atas meninggalnya dokter Li Wenliang, seorang dokter spesialis mata berusia 34 tahun, yang dihukum oleh pihak berwenang karena berusaha memperingatkan rekan-rekan dan teman-teman tentang virus baru. Li meninggal pada Kamis, hari yang sama menghilangnya Chen.

Chen, yang memiliki lebih dari 200.000 pengikut di Twitter dan lebih dari 400.000 pelanggan di Youtube, rutin mengunggah video situasi terbaru dari Wuhan.

Dalam videonya, ia mengunjungi rumah sakit dan berbicara dengan pasien dan dokter. Seperti Li, ia dinilai sebagai warga negara biasa yang berusaha membantu orang lain.

Para pengguna internet yang mendukung Chen menuduh pemerintah berusaha memberangus warga yang berusaha memberi tahu masyarakat tentang kondisi sebenarnya di Wuhan. Banyak komentar soal Chen yang telah dihapus dari Weibo, media sosial populer di China.

"Chen Qiushi tidak bisa menjadi Li Wenliang yang lain! [Pemerintah] China harus membiarkan orang berbicara,” tulis seorang pengguna internet di Weibo.

"Tidak ada pahlawan super di dunia ini, hanya orang biasa yang berdiri," kata yang lain.

"Bunuh aku dan sepuluh ribu diriku akan tumbuh," kata warganet lainnya.

Seorang teman, yang telah memperbarui halaman Twitter Chen, khawatir dengan keselamatan temannya itu.

"Saya khawatir keselamatannya dan saya juga khawatir dengan tentang kesehatannya," kata teman Chen yang tak mau disebut namanya, lapor The Guardian.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya