YOGYAKARTA - Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya saat ini masih masuk dalam kategori puncak musim penghujan. Dalam periode puncak musim penghujan yang terjadi pada dasarian (10 harian) 3 Februari, banyak ditandai dengan munculnya cuaca ekstrem.
Menyikapi kondisi tersebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Mlati meminta masyarakat agar tetap terus mewaspada potensi kejadian cuaca ekstrem. Seperti adanya hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang, ataupun hujan dengan durasi yang panjang.
“Dampak dari adanya cuaca ekstrem yang bisa memicu terjadinya longsor, banjir, pohon tumbang dan angin puting beliung. Kondisi cuaca ekstrim tersebut dipicu oleh pertumbuhan awan-awan konvektif (awan cumulonimbus) secara intensif," jelas Kepala kelompok data dan informas BMKG Stasiun Klimatologi Mlati, Etik Setyaningrum, MSi seperti dikutip dari Krjogja, Kamis (27/2/2020).
"Karena terjadinya awan cumulonimbus terkadang berlangsung dalam waktu singkat dan lokal, masyarakat kami minta senantiasa meningkatkan kewaspadaan,” kata Etik lagi.
Baca Juga: Intensitas Hujan di Yogyakarta Masih Tinggi hingga Maret