Sarwo Edhy berharap, dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan melalui dana KUR dapat termanfaatkan dengan baik.
"Semakin banyak modal usaha yang difasilitasi melalui KUR kepada masyarakat, maka pertumbuhan perekonomian di pedesaan akan semakin baik," jelas Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy menambahkan, saat ini terdapat sekitar 7.040 LKMA tersebar di desa-desa yang terbentuk dari Gapoktan penerima bantuan Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) dari Kementan.
“Peran LKMA adalah lembaga ini mampu memberikan kredit lunak kepada petani untuk melakukan budidaya dan pembayarannya setelah panen. Melalui kerjasama dengan BNI ini, LKMA ini merupakan perpanjangan tangan dari para petani dalam mengakses dana KUR baik itu dari BNI atau perbankan lainnya. Oleh karena itu, Saya harap setelah ini BNI pusat dapat segera menginformasikan kepada BNI di tingkat Kecamatan terkait kerja sama ini,” urainya.
Langkah-langkah yang dilakukan Kementerian Pertanian untuk menjadikan LKMA sebagai penyalur KUR (collecting agent): pertama, menghubungkan petani ke bank pemerintah melalui sosialisasi kepada petani agar mau menggunakan fasilitas KUR dengan bunga rendah yakni 6 persen per tahun. Kedua, melakukan pembinaan agar petani lain mencontoh untuk membentuk LKMA sejenis dalam rangka penguatan modal kelompok untuk usaha pertanian.