Protes Kurangnya APD untuk Hadapi Virus Corona, 53 Dokter di Pakistan Ditangkap

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 07 April 2020 11:36 WIB
Foto: Reuters.
Share :

QUETTA - Lebih dari 50 dokter yang memprotes kurangnya alat pengaman diri (APD) saat mereka berjuang menghadapi pandemi virus corona (COVID-19) ditangkap pada Senin (6/4/2020) di kota Quetta, Pakistan.

Diwartakan AFP, penangkapan terjadi setelah lebih dari 100 dokter dan paramedis berunjuk rasa di dekat rumah sakit utama kota dan kemudian bergerak untuk berdemonstrasi di depan kediaman menteri utama.

Polisi kemudian menggunakan pentungan untuk membubarkan kelompok demonstran setelah mereka mencoba memasuki rumah menteri utama, yang mengakibatkan pertikaian di antara kedua belah pihak.

"Kami telah menahan 53 dokter karena melanggar hukum," kata Pejabat Senior Kepolisian Abdul Razzaq Cheema kepada AFP setelah insiden itu.

Petugas Cheema mengatakan polisi menahan para dokter selama beberapa jam sebelum pemerintah provinsi memerintahkan mereka untuk melepaskan kelompok itu.

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Balochistan, Liaqat Shehwani, mengatakan kepada AFP bahwa para dokter memprotes tidak tersedianya alat pelindung diri (APD) seperti masker dan kacamata.

"Kami telah meyakinkan mereka bahwa APD akan segera diberikan tetapi mereka memulai protes," kata Shehwani, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang berencana untuk mendistribusikan peralatan pelindung setelah menerima pasokan dari pemerintah federal sebelumnya pada Senin.

Selama berminggu-minggu staf medis di seluruh Pakistan telah mengeluh karena kurangnya peralatan keselamatan di rumah sakit karena mereka merawat pasien yang menderita virus corona baru.

Yasir Achakzai, presiden asosiasi dokter di Quetta, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah tidak mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melindungi dokter dan petugas kesehatan lainnya.

"Jadi mereka memaksa kami untuk memprotes hak-hak kami," kata Dr Achakzai.

Pakistan telah mencatat 3.277 kasus Covid-19 dan 50 kematian yang disebabkan oleh virus, namun, jumlah sebenarnya diperkirakan beberapa kali lebih besar karena pengujian terbatas yang tersedia di negara berpenduduk 215 juta jiwa itu.

Bulan lalu, baik seorang dokter dan perawat di Pakistan meninggal setelah terinfeksi virus corona baru, sementara sedikitnya dua lusin pekerja medis baru-baru ini dinyatakan positif Covid-19. Para pekerja medis garis depan di seluruh dunia telah bergulat dengan persediaan peralatan keselamatan vital yang terbatas ketika pandemi menyebar.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya