Virus Corona, China dan Jerman Kritik Rencana Trump yang Ingin Potong Dana WHO

Agregasi VOA, Jurnalis
Rabu 15 April 2020 22:07 WIB
Presiden AS Donald Trump. (Foto/White House)
Share :

Perancis menyatakan jumlah kematian akibat virus corona di negara itu melampaui 15 ribu orang, membuatnya sebagai negara keempat yang melampaui angka tersebut, selain AS, Italia dan Spanyol. 

Italia dan Spanyol termasuk di antara beberapa negara Eropa yang telah mulai melonggarkan lockdown yang ketat, yang dimaksudkan untuk menghentikan penyebaran virus, sementara Perancis baru memperpanjang langkah tersebut. 

Pembahasan mengenai kapan dan bagaimana melonggarkan restriksi berlangsung di negara-negara di berbagai penjuru dunia. Di negara bagian California, Gubernur Gavin Newsom mengatakan ia hanya akan mempertimbangkan pencabutan lockdown jika jumlah orang yang dirawat berkurang setidaknya selama dua pekan, tes virus itu semakin luas, semakin banyak alat pelindung diri bagi para petugas layanan kesehatan, dan para pejabat memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melacak dan mengisolasi mereka yang terjangkit.

India, Rabu (15/4) juga mengumumkan rencananya untuk mengizinkan aktivitas perpabrikan dan pertanian dimulai kembali di daerah-daerah pedesaan pada 20 April, sementara lockdown nasional masih berlaku hingga awal bulan depan. 

Langkah-langkah yang berbeda mencerminkan jalur perebakan wabah. Tempat-tempat yang semula sangat terpukul oleh wabah ini menunjukkan tanda-tanda menjanjikan bahwa hal terburuk mungkin telah berlalu, sedangkan di beberapa bagian lain dunia baru mulai mengalami jumlah kasus yang meningkat. 

Ini tercermin dari sejumlah perintah baru lockdown pekan ini di Afrika. Malawi termasuk di antara yang paling baru mengeluarkan perintah tersebut, sewaktu Presiden Peter Mutharika, Selasa (14/4) mengumumkan perintah lockdown 21 hari mulai hari Sabtu. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya