WUHAN - Dua dokter di Wuhan, China mengalami perubahan pada kulitnya setelah terpapar virus corona
Dr Yi Fan dan Dr Hu Weifeng, keduanya berusia 42, terinfeksi virus corona saat merawat pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan pada Januari.
Dokter yang merawat mereka mengatakan, bahwa kedua dokter perlu mendapatkan perawatan khusus karena kulit mereka berubah menjadi hitam.
Laporan CCTV, media pemerintah China, mengutip Metro, Rabu (22/4/2020), menyebutkan bahwa perubahan kulit kedua dokter itu, terjadi karena virus corona telah merusak organ hati mereka.
Kedua petugas medis itu didiagnosis terinfeksi virus corona pada 18 Januari dan pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Paru Wuhan dan kemudian dipindahkan dua kali.
Dr Yi, seorang ahli jantung, berhasil sembuh dari Covid-19 setelah dokter menganti paru-parunya menggunakan ECMO selama 39 hari.
ECMO adalah sebuah perangkat medis yang digunakan untuk menggantikan fungsi paru-paru manusia yang telah kehilangan fungsi aslinya.
Sementara kondisi ahli Urologi, Dr Hu lebih buruk. Dia berbaring di tempat tidur selama 99 hari.
Dr Li Shusheng, yang merawat kedua petugas kesehatan itu mengatakan, kulit kedua dokter berubah hitam karena efek samping obat yang diberikan pada tahap awal perawatan.
Meskipun ia tidak mengidentifikasi obat itu, Dr Li menjelaskan bahwa warna kulit kedua dokter itu diharapkan akan kembali normal begitu hati mereka mulai berfungsi dengan baik.
Dr Yi sempat berbicara kepada CCTV dari tempat tidur rumah sakitnya, di mana dia mengatakan dia sudah sembuh dari virus corona.
Dia mengatakan bisa bergerak di tempat tidur secara normal tetapi masih berjuang untuk berjalan.
“Ketika saya pertama kali mengetahui kondisi saya, saya takut. Saya sering mimpi buruk,” katanya.
Dr Hu menjalani terapi ECMO dari 7 Februari hingga 22 Maret tetapi tidak dapat berbicara sampai 11 April. Dia tetap dalam perawatan intensif.
Dr Li menjelaskan kedua dokter itu diberikan perawatan kesehatan mental untuk menyembuhkan pengalaman traumatis mereka.
(Rachmat Fahzry)