MANTAN Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso tutup usia, setelah mengalami pendarahan otak. Dia meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Minggu (10/5/2020), pukul 06.30 WIB.
Saat masih aktif di militer, Djoko Santoso memiliki karier cukup moncer. Diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Kepala Staf TNI AD (KSAD) pada 18 Februari 2005.
Lulusan Akmil 1975 itu mengalahkan dua pesaingnya, Letjen Djaja Soeparman dan Letjen Hadi Waluyo, yang merupakan seniornya dari angkatan 1972.
Baca juga: Djoko Santoso Dimakamkan Secara Militer di San Diego Hills
Saat menjadi KSAD, Djoko Santoso melakukan pembenahan internal di tubuh TNI AD, salah satu gebrakan yang dilakukannya adalah penggeledahan rumah Wakil Asisten Kepala Staf TNI Angkatan Darat Bidang Logistik (Waaslog KSAD), Brigjen Koesmayadi. Saat pemeriksaan oleh POM TNI AD, ditemukan ratusan senapan, pistol dan puluhan ribu peluru.
Selang beberapa tahun, Presiden SBY pun mendampuknya sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Djoko Suyanto yang memasuki masa pensiun pada 2008.
Setelah akhir masa jabatannya sebagai Panglima TNI, Djoko Santoso digadang-gadang maju menjadi calon presiden 2014-2019. Namun dia menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.