Bupati Blora: Penyaluran Bansos Banyak Tak Tepat Sasaran, PNS Ikut Terima

Taufik Budi, Jurnalis
Selasa 12 Mei 2020 03:35 WIB
Bupati Blora Djoko Nugroho (Okezone.com/Taufik)
Share :

BLORA – Bantuan sosial berupa sembako yang digulirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah didistribusikan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Namun, bantuan senilai Rp200 ribu itu banyak tepat sasaran sehingga dikeluhkan masyarakat.

“Saya ingin menyampaikan tentang bantuan sosial. Bansos di Blora sumbernya banyak, ada dari Presiden (Pusat), Kemensos, Pemprov, Kabupaten, dan Pemerintah Desa,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho, Senin (11/5/2020).

“Saat ini yang sudah diterima masyarakat adalah bantuan dari Presiden berupa sembako senilai Rp200 ribu per KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Kemudian BST (Bantuan Sosial Tunai) dari Kemensos senilai Rp600 ribu per bulan juga mulai dicairkan dalam bentuk tunai tiap KPM. Selebihnya masih diproses,” ucapnya.

 

Dia menekankan bahwa penyaluran bantuan dari Presiden dan Kemensos itu didasarkan pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Menurutnya, Pemkab tidak memiliki punya kewenangan untuk mengubah data dari BPS itu.

“Kita sadar penyalurannya banyak yang tidak tepat sasaran, dan inilah yang sedang kita evaluasi untuk diusulkan kepada Pemerintah Pusat agar bisa melakukan perbaikan data. Contoh di Sambong ada seorang PNS masih terima bantuan. Mohon maaf Pemkab Blora tidak punya kewenangan untuk mengubah,” ujarnya.

Sebagai solusi, pihaknya akan mendata orang-orang yang belum masuk data bantuan dari Pusat, melalui masing-masing kepala desa dan lurah. Data inilah yang akan diberikan bantuan dari Pemkab Blora dan kades (BLT Dana Desa) pada 15 Mei 2020.

“Insya Allah dengan cara seperti ini, kemungkinan yang selama ini terlewat akan bisa tertangani, kemungkinan tidak tepat sasaran bisa diperkecil. Dengan catatan data yang disusun masing-masing desa benar dan sesuai kenyataan di lapangan. Hal ini perlu diketahui bersama. Jadi bantuan dari Pemkab dan Desa untuk menangani saudara kita yang tidak tercover bantuan Pusat,” pungkasnya.

Semarang

Sementara di Semarang, Wali Kota Hendrar Prihadi ikut mengawal distribusi bansos sembako kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Langkah itu sebagai upaya mencegah terjadinya salah sasaran sehingga tak tepat kepada warga yang membutuhkan.

"Maka yang harus dicermati dalam distribusi bantuan di bulan Mei ini. Penerima bantuan belum pernah menerima bantuan sebelumnya. Jika yang lapis bawah sudah mendapatkan semua, maka coverage penyaluran bantuannya naik ke lapisan atasnya," kata pria yang akrab disapa Hendi.

Dia menyambangi RW 4, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari. Di samping mendorong agar paket bantuan sosial lebih cepat terdistribusi, dia juga berharap kasus penyaluran bantuan yang diduga tidak tepat sasaran dapat diminimalisasi.

"Kalau sudah begini, pesan saya kepada petugas di kecamatan, kelurahan, dan seterusnya, bisa lebih komunikatif menerangkan kepada warga, terkait prosedur penyaluran bantuan," tandas dia.

Guna menghindari duplikasi penerima, pihak kecamatan melakukan pendataan by name by address. Kemudian data penerima ditempel di masing-masing RW, sehingga warga dapat ikut memantau serta memastikan proses penyaluran bantuan agar lebih transparan.

(Salman Mardira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya