Kota Bukittinggi Ingin Akhiri PSBB dan Menerapkan New Normal

Rus Akbar, Jurnalis
Kamis 28 Mei 2020 10:22 WIB
Wagub Sumbar Nasrul Abit bersama Walkot Bukittinggi Ramlan Nurmatias (Okezone.com/Rus Akbar)
Share :

BUKITTINGGI – Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat ingin mengakhiri Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyusul mulai melandainya kurva kasus Covid-19, kemudian ingin menerapkan kebijakan kehidupan era baru atau new normal.

Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, Covid-19 sudah bisa dikendalikan, sehingga Bukittinggi sudah memenuhi syarat untuk menerapkan new normal.

"Banyak alasan Bukittinggi ingin lepas dari PSBB, di antara adalah persoalan ekonomi masyarakat, kita jangan hanyut dalam masalah Covid-19 saja," ujarnya, Kamis (28/5/2020).

Meski keluar dari PSBB dan menerapkan new normal, Ramlan memastikan bahwa semuanya tetap wajib menjalankan protokol kesehatan sesuai untuk mencegah Covid-19, misalnya cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker di berbagai tempat seperti sekolah, pasar dan lokasi pariwisata.

"Kuncinya adalah apabila masyarakat mau patuh pastikan keluar rumah sehat dan sampai di rumah sehat, tidak ada masalah apapun yg kita lakukan tentu sesuai dengan standar protokol kesehatan," kata Ramlan.

Ramlan sudah menyampaikan keinginan pihaknya ingin lepas dari PSBB untuk menerapkan new normal ke Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat bertemu di Kantor Wali Kota Bukittinggi.

Nasrul Abit mengatakan harus ada kajian yang jelas jika ingin keluar dari PSBB.

Menurutnya new normal bisa diterapkan jika memenuhi syarat yang ditentukan organisasi kesehatan dunia (WHO), misalnya penularan virus corona bisa dikendalikan, baik transmisi lokal atau luar.

"Jika ingin menetapkan new normal Pemkot Bukittinggi harus siap melengkapi sekaligus mematangkan kajian-kajian yang diperlukan," ucapnya.

Kajian itu di antaranya terkait perekonomian tetap jalan, pasar akan dibuka mulai bulan Juni, objek wisata dibuka, sekolah-sekolah juga akan dilakukan belajar dan mengajar.

"Namun kita harus tetap lakukan protokol kesehatan Covid-19. Melakukan swab kepada guru, murid termasuk proses belajarnya dibatasi paling lama 3 jam tidak ada keluar main, murid tidak boleh bersalaman dengan guru dan kapasitas siswa dalam kelas dibatasi," harapnya.

Sementara untuk sekolah mulai dari Paud, Taman Kanak-kanak (TK), hingga Sekolah Dasar (SD) kelas 1 dan 2 itu dirumahkan karena seusia itu masih banyak bermain, hal ini menghindari kontak dari temanya. Kalau ini sudah ada kajian-kajian tentu provinsi akan mempertimbangkan, semuanya memang tergantung kepada kabupaten dan Kota masing masing.

(Salman Mardira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya