Lebih lanjut Indra menekankan alasan pihaknya lebih mengutamakan pemeriksaan melalui swab PCR karena menurutnya hasil rapid test tak begitu akurat.
“Jadi strategi kami lakukan lebih intensif pendekatan PCR sehingga kita bisa memastikan dan hasil rapid test angka negatif palsunya lumayan tinggi dan begitu di PCR positif. Ini menyebabkan kami harus melakukan PCR pendekatannya,” tuturnya.
Baca Juga : Uji Klinik Terapi Covid-19 pada Manusia Dapat Restu Menkes Terawan
(Erha Aprili Ramadhoni)