JAKARTA - Nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau yang karib disapa Risma, santer terdengar dalam beberapa waktu belakangan ini. Nama Risma kerap mencuat ke publik ihwal penanganan Covid-19 di Surabaya. Surabaya sendiri menjadi salah satu kota dengan lonjakan angka positif virus corona tertinggi.
Risma menjadi sorotan ketika sempat naik pitam gegara mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB batal beroperasi di Surabaya, pada Jumat, 29 Mei 2020. Mobil itu dialihkan dari Surabaya ke Tulungagung dan Lamongan. Risma sempat komplain lewat sambungan telepon karena mobil itu dialihkan.
Risma kembali menjadi sorotan pada Senin, 29 Juni 2020. Ia melakukan aksi yang tak biasa dilakukan oleh seorang Wali Kota. Risma melakukan sujud dan menangis di hadapan para dokter. Ternyata, momen sujud Risma itu bukan yang pertama kalinya. Ia juga pernah melakukan aksi sujud pada 2018, lalu.
Berikut dua momen sujud yang pernah dilakukan Risma dan menjadi sorotan berdasarkan hasil penelusuran Okezone :
Risma Sujud di Depan Takmir saat Bahas Isu Terorisme
Risma mendadak bersujud di hadapan para takmir yang dikumpulkan di Gedung Wanita Kalibokor, Surabaya, pada Rabu, 16 Mei 2018. Pengumpulan takmir se-Kota Surabaya itu untuk membahas isu terorisme yang akhir-akhir terjadi serangkaian bom bunuh diri di Kota Pahlawan.
Risma tiba-tiba turun dari podium ketika ada salah satu takmir bertanya perihal undangan yang bertuliskan pembinaan takmir. Sebab undangan dengan tulisan pembinaan terkesan ada salah pada takmir masjid. Sehingga takmir meminta undangan tersebut ditulis dengan acara silaturrahmi takmir.
"Salah kami sebagai takmir apa? Sebaiknya undangan ditulis silaturahmi ketimbang pembinaan. Ini seolah-olah ada yang salah dengan para takmir," ungkap Muhammad Tohir, takmir Masjid Masyitoh Mulyorejo.
Baca Juga : Ini Alasan Risma Sujud dan Menangis di Hadapan Dokter
Baca Juga : Jakarta Hari Ini Diprediksi Cerah Berawan
Mendengar pernyataan dari takmir itu, Risma pun menghampiri takmir tersebut. Di hadapan para takmir, Risma bersujud untuk meminta maaf.
"Jangan begitu bu, jangan begitu," kata sang takmir sambil menangis. Kemudian takmir lain mengangkat bahu Risma untuk berdiri.
Risma menjelaskan, pihaknya mengundang para takmir untuk membahas isu terorisme yang terjadi di Kota Surabaya. Sebab terkadang di masjid itu banyak digunakan sebagai ajang saling menghasut.
"Karena itu saya undang takmir masjid agar hal-hal seperti itu bisa dicegah. Saya mengajak para takmir untuk membendung paham radikal yang berada di area masjid," ungkapnya.