JAKARTA - Sejarah dan asal usul dari Koja, sebuah kecamatan yang mendominasi sebagian besar wilayah Jakarta Utara ini sangat menarik perhatian.
Kecamatan Koja memiliki luas wilayah masif mencapai 3.376 hektar dengan sekitar 250 ribu jiwa penduduk yang menempati wilayahnya. Tidak hanya sekadar wilayah administrasi, Koja menjadi entitas yang membawa cerita panjang salah satu perkembangan pusat kehidupan perkotaan di Jakarta.
Mari kita telusuri sejarah dan asal usul Koja, Jakarta Utara, menjelajah setiap cerita yang menjadi latar belakang bagaimana wilayah ini membentuk identitasnya hingga menjadi sebuah kota metropolis modern.
Asal Usul Nama Koja
Terdapat dua versi yang mendalam mengenai asal usul nama dari Kecamatan Koja di Jakarta Utara, Menurut cerita pertama, nama Koja terinspirasi dari pepohonan koja, sejenis pohon ambon, yang tumbuh melimpah di wilayah ini.
Sementara itu, versi kedua yang menjadi asal usul nama Koja, yaitu merujuk pada orang-orang Khoja yang berasal dari India yang banyak bermukim di wilayah tersebut. Mereka tinggal di sana selama berpuluh-puluh tahun, membentuk keluarga, keturunan, hingga komunitas sendiri.
Hal tersebut didasarkan pada kedatangan para pedagang dari Madagaskar ke Nusantara dan bersinggah di Batavia. Kehadiran orang-orang Khoja yang cukup signifikan membuat tempat itu dijuluki sebagai pusat orang Khoja. Seiring berjalannya waktu, nama Koja dijadikan sebagai nama bagi wilayah itu hingga sekarang.
Sejarah Koja Jakarta Utara
Berdasarkan penemuan Prasasti Tugu yang terletak di Tugu, kelurahan di Koja, Jakarta Utara, sejarah Koja diasumsikan telah berada sejak zaman Kerajaan Tarumanegara, dan Koja merupakan bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan tersebut.