JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta akan mengawasi secara ketat terhadap pasar dan KRL yang berpotensi menjadi pusat penyebaran virus corona atau Covid-19. Pengawasan dilakukan dengan mengerahkan anggota TNI-Polri.
Menanggapi kebijakan tersebut, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menilai bahwa tidak akan efektif. Menurutnya kebijakan tersebut tidak akan bertahan lama.
"Melibatkan peran TNI-Polri dalam penjagaan lokasi tertentu itu tidak akan bertahan lama, itu sama halnya dengan ceremony atau upacara artificial jadi tidak dari kesadaran masyarakat melainkan penegakan. Nah, penegakan ini kan sangat reaktif," kata Hermawan kepada Okezone, Kamis (2/7/2020).
Hermawan mengungkapkan, strategi yang paling ampuh agar dapat dipatuhi masyarakat dengan memberikan pendekatan secara humanis, persuasif serta melibatkan kesadaran masyarakat itu sendiri.
Seharusnya kata Hermawan, Pemprov DKI Jakarta sudah memperhitungkan bahwa pasar dan KRL bisa menjadi pusat penyebaran, dengan begitu sudah ada perencanaan yang matang agar mengantisipasi penyebaran kasus.