JAKARTA - Pemanfaatan layanan berbasis internet of thing (IoT) dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di era society 5.0 di Polri diyakini akan semakin membuat institusi tersebut lebih profesional, modern dan terpercaya.
(Baca juga: Munarman Dipolisikan, Kiai Zaenal Arifin: Lidahnya Bisa Timbulkan Dusta, Ghibah dan Adu Domba!)
“Pemanfaatan artificial intelligence akan dapat meningkatkan pelayanan polisi terhadap masyarakat. Kedepannya visi polisi akan mengubah pemolisiannya dengan digital,” ujar Pengembang TI Kepolisian Tingkat 2 Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) Mabes Polri, ujar Brigjen Pol Yehu Wangsajaya dikutip Sindonews, Senin (21/12/2020).
Sebelumnya, pada 8 Juli 2020, Presiden Jokowi menyebut Covid-19 telah mengakselerasi dunia untuk mempercepat penerapan otomatisasi, pengembangan artificial intelligence (AI) dan konsep big data.
(Baca juag: Komnas HAM Investigasi Mobil Laskar FPI yang Ditembaki Polisi, Ini Foto-fotonya)
Presiden ingin para perwira TNI-Polri masa depan bisa bekerja dengan cara tidak standar dan bekerja lebih cepat dibandingkan pihak lain. Saat itu Presiden mengungkapkan penerapan otomatisasi, artificial intelligence dan big data mengalami percepatan dan semakin dipercepat oleh terjadinya pandemi Covid-19. Selain itu, isu keamanan yang dihadapi kepolisian juga mengalami tantangan yang meningkat karena penggunaan teknologi siber
“Kita (Polri-red) sedang membangun itu semua serta mengembangkan setiap layanan polisi dengan menggunakan AI,” sambungnya.
Dia menambahkan, dengan Society 5.0, AI akan mengolah big data yang dapat meningkatkan kemampuan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat humanis. “
Kita akan memasuki era semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Impian saya, kita (Polri) harus punya Robo Cop (Robot Polisi) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menerima laporan-laporan yang akan melayani masyarakat,” tutupnya.
(Fahmi Firdaus )